SoloposFM, Presiden Joko Widodo (Jokowi) melonggarkan aturan pakai masker terutama untuk aktivitas di luar ruangan. Faktanya, situasi COVID-19 belakangan ini memang terus melandai. Tapi benarkah sudah aman?
Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman mengingatkan untuk tidak euforia. Jumlah kasus COVID-19 memang melandai, tapi risiko penularan dan munculnya varian baru tidak boleh diabaikan.
Peringatan senada juga disampaikan dr Erlang Samoedro, SpP dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI). Meski situasinya relatif sudah lebih aman, ia menyarankan untuk tetap waspada hingga 2 pekan ke depan untuk mengantisipasi risiko lonjakan kasus selepas lebaran.
Pertimbangan lain yang harus dipikirkan sebelum memutuskan untuk copot masker adalah munculnya hepatitis akut yang tidak diketahui etiologinya. Diduga, penyakit ‘misterius’ ini menular melalui saluran cerna dan saluran napas.
Baca juga : Mantap Sob! Car Free Day Solo Diperpanjang Sampai Koridor Sudirman!
Sikap Pemkot Solo
Ahyani, Sekretaris Daerah kota Solo yang juga Ketua Satgas Covid-19 Kota Solo, dalam Dinamika, Kamis (19/5/2022) mengungkapkan melepas masker memang relatif sudah lebih aman pada saat ini. Namun ia menyarankan untuk menilai sendiri situasi yang ada, sebelum memutuskan untuk melepas masker.
“Jika ada kerumuman dan kondisi sekitar banyak yang batuk misalnya, lebih baik pakai masker walaupun di ruang terbuka. Himbauan pemerintah kan pelonggaran memakai masker di ruang terbuka, bukan larangan untuk tetap memakai masker!
Hanya karena mandat dicabut, menurut Ahyani bukan berarti harus berhenti pakai masker. Lebih lanjut ia mengatakan, dengan dicabutnya aturan wajib masker, masyarakat justru harus memiliki kesadaran lebih tinggi soal hidup sehat.
“Di sekolah dan kantor pemerintah masih ketat. Apalagi itukan ruang tertutup ya. Dengan pelonggaran ini saatnya masing-masing kita punya kesadaran tentang pola hidup sehat, termasuk pakai masker yang efektif cegah virus menular,” imbuhnya.
Baca juga : Kenaikan Tarif PPN Dilakukan Untuk Mendukung Pemulihan Ekonomi
Opini Sobat Solopos
Dalam Dinamika Kamis (19/5/2022) Sobat Solopos mengungkapkan sejumlah opini mereka. Berikut sejumlah opini tersebut :
“Meskipun sudah tidak lagi diwajibkan, saya kok merasa lebih nyaman kalau pakai masker, kecuali pas olahraga. Lagi pula saya merasa lebih ganteng kalo pakai masker. Kalau gak pakai kan jadi kelihatan aslinya,” papar Edy Dwi.
“Perlu diapresiasi keberanian pemerintah melakukan kebijakan yang tidak biasa dan tidak normal ini lepas masker di ruang terbuka. Dimana endemik hepatitis perlu diwaspadai juga. Lepas dari masalah satu ada lagi persoalan bangsa ini,” ungkap Ahmad Sanusi.
“Kalau saya naik motor selalu pakai masker, kalau ada acara yang banyak massa masker tetap di pakai. Apalagi kalau ke rumah sakit masker harus selalu dipakai. Lihat sikon lah!” tulis Anda.
“Saya lebih suka pakai masker kalau keluar rumah. Ngerasa lebih safe aja. Hemat bedak dan lipstick juga,” ungkap Ningsih.
“Kalau masalah buka masker ya jangan dulu. Sebab kalau pun di luar ruangan pun, juga masih banyak debu yang beterbangan di luar sama khan. Dan juga melindungi diri dari semua virus apa aja, ya,” tulis Agus di Laweyan.
“Masker bagi saya sekalian untuk koleksi apalagi sekarang motif, warna dan modelnya bagus serta cantik-cantik. Sayang kalau tidak dipakai karena sudah koleksi banyak dan sekarang kembali kepada individu masing-masing. Bagi saya pribadi tetap pakai masker kalau keluar rumah,” papar Yati.
“Yang penting semua kegiatan sudah normal kembali itu sih, tetap pake masker atau tidak ya pilihan masing-masing. Yang penting bantu beli di penjual masker eceran sampai stok habislah. Kasihan!” ungkap Anwar Saiff.