Radio Solopos – Melatih perkembangan motorik anak adalah hal yang penting sebagai dasar kuat untuk menghadapi tantangan fisik di masa depan. Kemampuan motorik juga menjadi awal pertumbuhan dan perkembangan anak secara keseluruhan.
Dokter anak konsultan neurologi dr. Amanda Soebadi, Sp.A(K), M.Med (ClinNeurophysiol) saat diskusi daring yang diikuti dari Jakarta, Selasa, mengatakan stimulasi untuk perkembangan motorik anak yang optimal bukan sesuatu yang mewah dan mahal.
“Bisa di rumah, berikan anak kesempatan untuk eksplorasi lingkungan,” kata Amanda.
Dengan mengajak anak bermain, bisa sambil duduk atau tengkurap sesuaikan lagi dengan usia anak. Memberikan pengalaman sensoris juga hal yang penting untuk melatih ketajaman indera anak.
Amanda menjelaskan bahwa baby gym juga bisa menjadi pilihan, tapi tidak menjadi keharusan. Baby gym biasanya diikuti oleh bayi berusia 6 bulan hingga 2 tahun.
Kembali lagi kepada kemampuan orang tua serta sang anak, karena pada umumnya dalam rentang umur sekalian anak masih suka bermain sendiri, itu hal yang lumrah kata Amanda.
Untuk menghindari keterlambatan perkembangan motorik anak peran orang tua sangat dibutuhkan dan mereka wajib memahami semua tahapan tersebut. Dia mengatakan perkembangan motorik yang paling mudah diamati adalah motorik kasar, yang melibatkan otot besar.
Menurut penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rerata bayi berusia 4 bulan mulai bisa mengangkat kepala sendiri, tengkurap tanpa bantuan pada usia 6 bulan, dan duduk sendiri pada usia 6-7 bulan.
Pada usia 7-8 bulan, bayi bisa berdiri sambil berpegangan pada benda sekitar. Kemudian pada usia 8-9 bulan dia mulai merangkak, berjalan sambil berpegangan (9 bulan) dan mulai berjalan sendiri pada usia 12-16 bulan.
Sumber : Antara