Radio Solopos, JELAJAH KULINER – Sobat Solopos, perkembangan kuliner setidaknya satu dasawarsa terakhir ini begitu pesat… Di Indonesia sendiri. perkembangan dunia kuliner begitu bervariasi. Banyak makanan tradisional dari satu pulau dikembangkan di pulau lainnya, yang menghasilkan ragam makanan dengan citarasa baru. Begitu juga dengan varian kuliner dari luar negeri, yang kemudian mengalami modifikasi, dan disesuaikan dengan selera lidah nusantara. Misalnya, Sobat Solopos pernah menemukan makanan Jepang seperti Sushi. tapi dipadukan dengan saus rendang.
Nah, di edisi kali ini, saya akan mengajak Sobat Solopos untuk mengenal yang namanya Fusion Food, atau Fusion Cuisine…. Apakah itu?
Sebenarnya, Fusion Food atau “Fusion Cuisine”, adalah sebuah ragam kuliner yang mengkombinasikan berbagai gaya kuliner, yang menciptakan hidangan baru melalui teknik, bahan, atau resep tradisional dari dua atau lebih budaya kuliner. Bisa saja inovasi yang dipadukan adalah dengan menggabungkan unsur-unsur dari berbagai tradisi kuliner, sambil mempertahankan rasa, tekstur, dan penampilan dari masing-masing budaya. Kalau menurut Peter Karpinski, pendiri dan CEO Sage Restaurant Group, menjelaskan bahwa fusion cuisine adalah “perpaduan antara teknik klasik dengan bahan dan resep dari dua budaya atau lebih”. sementara dalam bukunya, yang berjudul Contemporary Food Culture: Cooking, Selling, Eating” (2007), Mat Schulze mendeskripsikan, fusion food sebagai “kombinasi elemen dari berbagai tradisi kuliner, yang berasal dari budaya atau wilayah yang berbeda.”
Namun perlu diingat, pendekatan fusion terkadang mendapat kritik karena dapat mengaburkan ciri khas suatu tradisi kuliner. Meski demikian, saat dilakukan dengan benar dan rasa yang seimbang, fusion food dapat menciptakan pengalaman kuliner yang unik dan menarik.
Dan kalau dirinci, sebenarnya Fusion food bisa dibagi menjadi beberapa kategori, berdasarkan skala kombinasi budaya atau tradisi kuliner yang dilibatkannya. Yaitu :
Sub-regional Fusion : Ini adalah kombinasi dari berbagai tradisi kuliner yang berasal dari daerah atau sub-daerah dalam satu wilayah geografis.
Contoh: Di India. ada kombinasi antara masakan Bengali dan masakan Punjab. atau di Indonesia. kombinasi antara masakan Jawa dengan masakan Bali.
Regional Fusion : Kombinasi dari tradisi kuliner dari beberapa wilayah yang berbeda di dalam satu negara atau dari beberapa negara yang berdekatan.
Contoh: Masakan Tex-Mex. yang merupakan gabungan antara masakan Texas (Amerika Serikat) dengan masakan Meksiko.
Continental Fusion : Ini adalah kombinasi tradisi kuliner dari negara-negara di benua yang berbeda.
Masakan Italia-Jepang (atau “Itameshi”), yang menggabungkan teknik dan bahan khas Italia dengan
Nah, ternyata, ada satu menu di Indonesia, yang sudah mempunyai beberapa varian menu fusion lho!!
Karena setelah ditelusuri, ada namanya rendang, yang sudah banyak menu fusionnya. Misalnya dipadukan dengan Sushi, Pizza, Burger nasi rendang, Rendang spring rolls atau lebih dikenal sebagai lumpia rendang , dan masih ada beberapa fusion food lain, yang dipadukan dengan rendang.
Sebenarnya, maksud dari penggabungan pada fusion food sendiri tidak selalu harus menggabungkan dua teknik masakan atau cita rasa dalam satu masakan. Sebab. penggabungan yang dimaksud memiliki arti yang lebih luas. Contohnya seperti masakan padang yang dibuat dengan menggunakan cara memasak ala Jepang. yakni menggunakan teppanyaki. Selain itu. bisa juga masakan China yang diperkaya dengan sentuhan akhir bergaya Jepang atau di-garnish menggunakan gaya Korea.
Tak hanya itu saja. bahan dasar dan bahan pendukung yang digunakan juga bisa berasal dari penggabungan dua negara. Misalnya. California Pizza yang menggabungkan adonan pizza tipis khas Italia. tetapi dengan topping ala California.
Sebenarnya masih banyak ragam fusion food yang ada di sekitar kita. Sekarang waktunya sobat solopos berburu kuliner, dan coba deskripsikan, apakah kuliner pilihan anda adalah salah satu fusion food!!
See you!