SoloposFM, Kebijakan belajar atau bekerja dari rumah (Work From telah berlangsung lebih dari tiga minggu untuk menekan penyebaran pandemi virus corona SARS-Cov-2 di Indonesia. Kegiatan belajar dari rumah tersebut mengharuskan anak yang duduk di bangku sekolah menggunakan gawai tiap harinya, guna menunjang aktivitas belajar-mengajar.
Bahkan untuk meredam rasa bosan karena tidak diizinkan keluar rumah, biasanya orang tua memberikan akses kepada anak untuk menonton program kesukaan lewat video streaming seperti Youtube. Namun para orang tua lupa terhadap bahaya yang dapat mengintai anak-anak mereka ketika sering menggunakan gadget, tidak hanya saat masa-masa pandemi virus corona. Salah satu bahayanya ialah paparan radiasi yang dipancarkan oleh perangkat gadget itu sendiri.
Pendampingan dalam menggunakan media digital
Kegiatan belajar daring (online) di tengah wabah Covid-19 mau tak mau membuat anak menghabiskan waktu lebih banyak untuk menggunakan gawai (gadget). Walau tujuan utamanya untuk belajar, namun tak jarang anak jadi kebablasan dan menggunakannya untuk bermain game hingga mengakses Youtube. Orangtua pun mulai cemas karena anak kian lekat dengan gawai.
Joko Dwi Nugroho, Psikolog dari Himpunan Psikologi Indonesia (HIMPSI) Surakarta, dalam Program Dinamika 103, Selasa (07/07/2020), mengakui bahwa pandemic Covid-19 mengancurkan kebiasaan baik sebelumnya. Diantaranya upaya orangtua untuk menghindarkan anak dari gadget.
“Pandemi membuat oranghtua harus belajar terus, apapun background-nya harus belajar. Sisi positif pandemi, bahwa kita harus berani keluar darizona nyaman. Ortu harus kreatif, kita juga harus meluangkan waktu untuk anak,” ungkap joko.
Menurutnya, orangtua tidak bolehs erta merta melarang anak menggunakan gadget. Dia juga meminta agar gadget jangan selalu dipandang sebagai sesuatu yang negative.
“Karena sekarang dan masa depan anak-anak tantangannya menggunakan gadget. Tapi harus dibatasi agar anak harus tahu porsinya. Ortu juga harus disiplin dan konsisten. Beberapa anak kadang belum tahu pentingnya ortu pegang gadget. Maka kita harus memberikan pengertian pada anak terkait penggunaan gadget,” papar Joko lebh lanjut.
Sejumlah langkah yang berlu dilakukan jika anak mulai kecanduan gadget:
- Refleksi diri orang disekitarnya (extended family), apakah selama ini sudah memberikan contoh, konsisten, dll.
- Bertekad berani action melakukan disiplin yang konsisten
- Mencoba melakukan aktivitas yang berguna, dengan dialihkan ke kegiatan fisik
- Jika tumbuh kembang anak sudah terganggu, cari bantuan professional
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]