SoloposFM, Dengan berlakunya new normal, ada fenomena menarik masyarakat yang kian menggemari kegiatan bersepeda. Dalam situasi pandemi Covid-19 yang belum juga usai, cukup beralasan bila sebagian orang mungkin akan berpikir dua kali untuk menggunakan transportasi publik. Mengingat padatnya penumpang dikhawatirkan akan menjadi hotspot penularan virus Corona Covid-19
Bersepeda memiliki segudang manfaat kesehatan, dari kesehatan jantung hingga kebugaran tubuh. Rutin bersepeda dapat menurunkan risiko penyakit kronis, seperti diabetes tipe 2, penyakit jantung, dan stroke.
Sebuah studi menunjukkan bahwa bersepeda sekitar 32 kilometer per minggu dapat mengurangi risiko terkena penyakit jantung hingga 50 persen dibandingkan dengan mereka yang tidak bersepeda. Sementara itu, bersepeda 30 menit per hari yang dikombinasikan dengan membatasi asupan kalori akan mendapat hasil yang setara dengan mengikuti kelas aerobik tiga kali seminggu.
Namun, dalam beberapa waktu terakhir, kasus pesepeda yang meninggal dunia saat tengah gowes cukup banyak.
Tips Aman Bersepeda Saat Pandemi COVID-19
Berikut sejumlah tips yang diberikan Deddy Winata K, SOr.MPd, Praktisi Olahraya yang juga dosen FKOR UNS, dalam DInamika 103, Jumat (10/07/2020) :
- Tetap Gunakan Masker saat Bersepeda
Kendati bersepeda menggunakan masker itu mengurangi udara yang masuk ke paru-paru, goweser tetap wajib memakai masker.
“Masker yang dipakai, kain tiga lapis itu idealnya. Tapi itu tidak bisa diterapkan untuk olahraga dengan intensitas berat,” jelasnya.
Oleh karena itu, goweser harus mengukur kemampuan tubuh dan jika saat bersepeda sudah terasa berat, intensitasnya harus diturunkan.
- Intensitas Bersepeda Jangan Terlalu Berat
Bersepeda dengan menggunakan masker tentunya berat. Oleh karena itu, dia menyarankan bersepeda hanya untuk bersenang-senang saja.
Namun, hal ini dikembalikan ke masing-masing individu. Pasalnya, ada orang yang memang sudah terbiasa bersepeda dan ada yang belum terbiasa.
“Kalau kita bersepeda, saat ngomong sudah tidak jelas itu tandanya olahraganya sudah ngoyo atau berat sehingga akan bergantung pada masing-masing individu. Untuk mereka yang sudah terlatih akan berbeda intensitasnya untuk individu yang baru pertama kali bersepeda,” jelasnya.
- Gunakan Helm dan Pakaian Tertutup
Bersepeda juga memiliki risiko jika terjatuh. Oleh karena itu, setiap goweser tetap diminta agar melengkapi diri dengan alat pelindung.
- Tetap Terapkan Jaga Jarak Antar Pesepeda
Pembatasan jarak juga berlaku saat bersepeda. Pemberian jarak bukan hanya dengan rombongan, namun juga saat berpapasan. Jarak itu bukan hanya dengan rombongan tapi juga jaga jarak kalau berpapasan.
- Patuhi Rambu Lalu Lintas
Bersepeda artinya juga harus menjaga keselamatan saat berkendara. Idealnya, pesepeda harus mematuhi rambu-rambu lalu lintas. Antar pesepeda harus berjarak antara satu hingga dua meter dan tidak membuat dua baris. Artinya jangan jejeran karena itu akan berbahaya.
- Selalu Bawa Handsanitizer saat Bersepeda
Salah satu barang yang tidak boleh ditinggalkan yakni handsanitizer. Sebab, saat bersepeda belum tentu bisa menemukan fasilitas untuk cuci tangan.
- Bawa Air Minum Sendiri
Goweser harus mempersiapkan air minum dari rumah. Selain itu, dia meminta agar goweser tidak berhenti di warung karena berisiko terkena Corona.
- Pilih Jalan yang Sepi
Pemilihan rute saat bersepeda juga harus diperhatikan. Dia menyarankan agar goweser memilih jalan yang sepi sehingga meminimalisir pertemuan dengan banyak orang.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]