SoloposFM, Virus corona ditemukan mengalami mutasi dan menghasilkan strain atau varian baru. Mutasi ini juga menimbulkan gejala baru.
Inggris menjadi Negara pertama munculnya varian baru virus ini. Ilmuwan Inggris mengungkapkan terdapat varian virus corona yang mengandung 17 mutasi. Varian baru ini diklaim mudah ditularkan dan lebih sulit dikendalikan dalam hal penyebaran.
Baca juga :
Pendengar Solopos FM Setuju Tidak Mudik Saat Natal. Apa Alasannya?
Setidaknya ada delapan negara selain Inggris telah melaporkan adanya temuan varian baru ini. Negara-negara tersebut, yakni Irlandia Utara, Isreal, Singapura, Denmark, Belanda, Australia, Italia, Gibraltar, dan diduga juga muncul di Perancis, dan Afrika Selatan. Paling dekat, Singapura mengonfirmasi bahwa mutasi virus corona seperti virus dengan jenis yang sama yang menyebar di Inggris.
Ciri Varian Baru
National Health Service (NHS) mengungkapkan gejala Covid-19 jenis baru ini. Selain gejala umum Covid-19 seperti demam, batuk kering, dan hilangnya indra penciuman dan perasa, ada 7 gejala lain yang dikaitkan dengan varian baru virus ini.
Berikut gejala infeksi varian baru virus corona :
- Kelelahan
Mudah lelah menjadi salah satu gejala COVID-19 jenis baru. Virus corona yang menyerang sistem imun tubuh ini dapat membuat badan mudah merasa lelah.
- Kebingungan atau Delirium
Delirium menjadi salah satu gejala baru muncul pada pasien COVID-19. Menurut MayoClinic, delerium ialah gangguan serius pada kemampuan mental yang mengakibatkan kebingungan berpikir, kurang kesadaran terhadap lingungkan ataupun berhalusinasi. Gejala delirium ini biasanya cukup cepat terlihat saat seseorang terinfeksi COVID-19.
- Kehilangan selera makan
Sebelumnya, para pasien COVID-19 memiliki gejala hilangnya indra penciuman. Namun, kini seseorang yang terinfeksi COVID-19 dapat kehilangan selera makan. Hal ini dapat memperburuk sistem imun tubuh pasien.
- Sakit Kepala
Seseorang yang terinfeksi COVID-19 juga kerap merasakan sakit kepala. Pasalnya, virus satu ini juga mempengaruhi sistem saraf pusat dan menghasilkan neurokognitif. Hal ini pulalah yang menyebabkan seorang pasein COVID-19 mengalami sakit kepala.
- Diare
Seseorang yang menderita diare selama beberapa hari juga memiliki kemungkinan terinfeksi COVID-19. Pasalnya, virus corona yang telah bermutasi ini semakin kompleks dalam menyerang sistem imun tubuh. Maka dari itu, gejala satu ini patut diwaspadai.
- Ruam pada kulit
Meski tak semua pasien mengalami gejala yang sama saat dinyatakan postif. Namun beberapa dari mereka muncul ruam pada kulit. Munculnya ruam di kulit pada pasien COVID-19 ini terbilang cukup jarang. Hal ini tergantung pada sistem imun tubuh serta kondisi pasien.
- Nyeri Otot
Nyeri otot ataupun pegal-pegal pada tubuh juga masih menjadi tanda akan adanya virus corona dalam tubuh. Bahkan, para varian baru virus corona, gejala satu ini pun tetap ada.
Desakan WHO
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mendesak anggotanya di Eropa untuk meningkatkan upaya melawan varian baru virus corona SARS-CoV-2. WHO meminta anggota WHO di seluruh dunia merunut virus SARS-CoV-2 dan berbagi data urutan internasional, khususnya bagi negara yang melaporkan adanya mutasi virus yang sama.
WHO mencatat, strain baru dari virus corona ini kemungkinan dapat menyebar lebih mudah di antara orang-orang dan memengaruhi tes diagnostik.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]