SoloposFM, Kementerian Perindustrian akan ujicoba penerapan protokol kesehatan pada perusahaan yang masuk kategori esensial. Ujicoba dilakukan dengan membolehkan perusahaan yang memiliki orientasi ekspor dan domestik beroperasi dengan kapasitas 100 persen staf yang dibagi minimal dalam dua shift.
Ujicoba dinilai penting untuk mendapatkan feedback sebelum seluruh operasional industri dibuka secara penuh. Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan ujicoba ini merupakan salah satu strategi pemerintah untuk secara bertahap memulihkan kondisi perekonomian khususnya sektor industri yang selaras dengan upaya penanggulangan Covid-19.
Baca juga : Harga Tes PCR, Ahli Patologi Klinis UNS : Pemerintah Harus Atur Harga Reagen!
Kriteria yang menjadi syarat atau prioritas dalam menetapkan peserta ujicoba, antara lain memiliki Izin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri dan menyampaikan laporan.Selain itu, perusahaan berlokasi di daerah status PPKM Level 4, telah melaksanakan vaksinasi pekerja, memiliki komitmen untuk melaksanakan protokol kesehatan, dan menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai metode screening.
Kritik Dan Saran
Epidemiolog Indonesia dari Griffith University, Dicky Budiman menyarankan pemerintah untuk tidak melakukan uji coba work from office (WFO) 100 persen terhadap industri esensial, terutama yang beroperasi ekspor, domestik, dan padat karya. Sebab, menurut Dicky, hal tersebut akan berisiko menyebabkan klaster baru Covid-19 meski uji coba menerapkan protokol kesehatan.
“Kalau uji coba (WFO) ya jangan 100 persen, kalau 100 persen ya berisiko jelas akan ada kasus Covid-19. Enggak usah diuji pun akan ada ya,” kata Dicky sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Dicky mengatakan, Indonesia harus belajar dari Amerika Serikat yang menggunakan vaksin Covid-19 dengan efikasi yang tinggi, tetapi lonjakan kasus tetap terjadi karena adanya varian Delta. Sebab, vaksinasi tidak menjamin warga kebal dari Covid-19. Dicky juga menyarankan uji coba WFO dilakukan secara bertahap dan melihat perkembangan kondisi Covid-19 di Tanah Air.
Baca juga : Perayaan Hari Pramuka 2021, Pramuka Solo : Tetap Berkontribusi Bangun Karakter Generasi Walau Masih Pandemi!
Opini Sobat Solopos
Sobat Solopos dalam program Dinamika, Senin (23/08/2021), 57% menilai WFO 100% sudah saatnya dilakukan. Sedangkan 47% sisanya mengaku WFO belum aman jika dilakukan 100%.
Berikut sejumlah opini mereka:
“Yang namanya uji coba, kalau bisa bertahap dengan aturan yang ketat,” tulis Sulung di Kebakkramat.
“Aku sejak awal pandemic tetap kerja ke kantor sesuai jadwal. Hanya ada beberapa karyawan yang WFH karena positif Covid-19,” ungkap Sriyatmo.
“Memang saat ini sudah terasa landai dari gangguan Covid-19, tidak seperti beberapa bulan lalu yang tampak horror. Untuk WFO sedikit demi sedikit bolehlah dibuka dengan syarat protokol kesehatan dan sudah tervaksin. Harapannya kehidupan kembali normal walaupun ada sedikit perubahan dalam bersosialisasi,” papar Sri Almi.
“Menurut saya sudah saatnya perusahaan bisa menghasilkan pendapatan yang maksimal. Tentunya dengan catatan semua karyawan sudah divaksin semua dan tetap melakukan tes setiap dua pekan sekali terutama setelah libur weekend. Ini yang sudah di terapkan di perusahaan tempat saya bekerja,” tulis Priyanto.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]