SoloposFM, Pemkot Solo melonggarkan aturan dengan membuka tempat wisata. Namun demikian, pelonggaran itu ternyata belum mampu mendongkrak kunjungan wisatawan. Salah satunya kunjungan wisatawan di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) Solo atau Solo Zoo.
Satu-satunya tempat wisata yang diperbolehkan buka di Solo di tengah pandemi atas penunjukan Kemenparekraf tersebut hanya mencatatkan puluhan pengunjung per harinya.
Baca juga : Gangguan Jiwa Efek Pandemi Covid-19, Psikolog HIMPSI Solo : Orang Tidak Siap Dengan Perubahan Cepat
Pelonggaran aturan belum mampu mendongkrak wisatawan karena usia mengunjung yang diijinkan adalah minimal 12 tahun. Padahal selama ini segmen Solo Zoo adalah anak-anak dibawah 12 tahun. Managemen berharap berharap PPKM Solo segera turun level 2 atau level 1 supaya anak-anak bisa masuk tempat wisata. Dengan demikian ekonomi di sektor pariwisata bisa bangkit.
Lonjakan Pariwisata Luar Solo
Namun demikian, obyek wisata dan tempat kuliner di sepanjang jalan mulai dari Sragen hingga Karanganyar dan dari Tawangmangu, Karanganyar, Jawa Tengah hingga perbatasan Magetan, Jawa Timur, dipadati pengunjung tiap akhir pekan.
Di sepanjang jalan di wilayah tersebut, para wisatawan memadati obyek-obyek wisata, tempat kuliner maupun tempat penginapan. Bahkan hotel-hotel di Tawangmangu, Karanganyar, selama wekend selalu penuh sehingga terpaksa menolak sejumlah tamu karena kehabisan kamar.
Baca juga : YRP Luncurkan Website Resmi serta Gelar Festival Edukasi Hybrid Pertama di Kota Solo
Kepadatan yang sama juga terlihat di hampir semua tempat kuliner sejak dari Tawangmangu hingga perbatasan Magetan. Di sisi kiri dan kanan sepanjang jalan hingga tugu perbatasan Karanganyar-Magetan, puluhan bahkan ratusan rumah makan dan kafe yang dibangun dengan nuansa kekinian dipadati pengunjung.
Opini Sobat Solopos
Sobat Solopos dalam program Dinamika, Rabu (13/10/2021), 67% Sobat Solopos mengaku lebih memilih ber wisata ke luar kota Solo. Sedangkan 33% Sobat Solopos mengaku masih berhati-hati dan menahan diri tidak berwisata.
Berikut sejumlah opini mereka :
“Buat saya sekeluarga setelah di vaksin ke 2 bulan Agustus lalu, tidak takut lagi untuk pergi ke luar kota. Ya sekedar berburu kuliner. Kebetulan makanan tersebut di kota Solo tidak ada dan punya ciri khas kalau pergi ke daerah aslinya. Kebetulan kita cari nasi tiwul, sayur ndeso khas Wonogiri sambil menikmati pemandangan alam tebing Grenjengan. Saya lebih suka wisata alam mbak, bisa lihat pemandangan gunung, bukit atau hempasan ombak laut,” ungkap Sasongko.
“Soal pengunjung TSTJ yang batasan usianya min 12 tahun diskriminasi juga ini namanya. Masak cuman mall saja yang diurusi dan dilonggarkan min 5 tahun pengunjungnya. Semoga didengar para pengambil kebijakan,“ tulis Anwar Saiff.
“Saya sebagai rakyat kecil, dalam menyikapi pandemi Covid-19, negara terlalu paranoid. Saya tidak piknik kemana-mana karena banyak penyekatan yang bikin anyel,” ungkap Sriyatmo.
“Masih was-was bepergian kemana-mana,” tulis Joko Susilo.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]