Solopos FM, Istilah work life balance kini semakin sering digunakan oleh generasi milenial, apalagi setelah media sosial mulai mengangkat isu ini. Bagi yang belum tahu, work life balance merupakan kemampuan seorang pekerja dalam membagi waktu kerjanya dengan kehidupan pribadi sehingga tidak tercampur-baur. Namun, implementasi work life balance tidaklah mudah bagi pekerja.
Burnout sendiri memiliki arti suatu kondisi stress di mana pekerja merasa lelah secara fisik, mental, dan emosional akibat pengaruh dari pekerjaannya. Burnout ditandai dengan tiga hal, pertama kelelahan fisik. Kondisi dimana selalu merasa kekurangan energi dan merasa Lelah sepanjang waktu. Kedua, kelelahan emosional. Kondisi dimana merasa depresi, perasaan tidak berdaya, dan terperangkap di dalam pekerjaannya. Ketiga, kelelahan mental. Kondisi dimana sering merasa sensitif terhadap orang lain maupun pekerjaan sehingga dapat merugikan diri sendiri, pekerjaan, perusahaan, dan kehidupan sekitarnya.
Saat ini, banyak orang yang mudah kelelahan, stress, hingga burnout karena tidak bisa membagi waktu antara pekerjaan dan kehidupan pribadi. Nah, berikut ini ada beberapa cara atau tips agar tanda-tanda burnout tidak muncul dan work life balance dapat terpenuhi
Baca juga : Pertengahan Tahun, Ini Lima Poin yang Perlu Diperhatikan Kembali Agar Makin Semangat Mencapai Life Goals
1. Membuat skala prioritas kerja
Dengan menentukan skala prioritas kerja, Anda harus tahu mana pekerjaan yang harus diprioritaskan dan mana yang bisa dikerjakan nanti. Saat satu pekerjaan selesai, akan muncul sense of achievement yang memotivasi Anda untuk menyelesaikan pekerjaan lain. Dengan begitu, resiko burnout pun bisa ditekan karena Anda tidak merasa seperti dikejar-kejar pekerjaan.
2. Mengurangi penggunaan gadget
Tidak bisa dipungkiri bahwa di era digital seperti sekarang ini, banyak orang menghabiskan waktu dengan bermain gadget berjam-jam, bahkan mungkin Anda salah satunya. Sebaiknya, ketika waktu libur, kurangi penggunaan gadget dan habiskan waktu dengan keluarga. Cara lainnya, setelah jam kerja selesai, letakkan ponsel dan manfaatkan waktu untuk beristirahat agar tubuh tidak merasa kelelahan.
3. Mencoba belajar bilang “tidak”
Dalam urusan pekerjaan, fokuslah pada tanggung jawab Anda. Jangan sungkan untuk menolak permintaan orang lain jika memang pekerjaanmu belum selesai. Tuntaskan terlebih dahulu pekerjaanmu, baru setelah itu Anda bisa membantu orang lain. Jangan sampai membantu orang lain justru membuat pekerjaan Anda berantakan.
Baca juga : Liburan Murah di Jakarta, 5 Rekomendasi Museum di Jakarta Untuk Dikunjungi!
4. Membuat jadwal kerja
Sebelum memulai hari, buatlah jadwal kerja dan tulis apa saja yang harus dikerjakan hari itu agar Anda dapat mengatur waktu secara efektif, tentukan mana yang harus dikerjakan sekaligus tetapkan durasi waktunya.
5. Luangkan waktu untuk diri sendiri
Dengan meluangkan waktu untuk diri sendiri akan mengurangi tanda-tanda burnout. Meski terdengar sederhana, nyatanya belum banyak orang yang menerapkan tips ini. Anda bisa sekadar meluangkan waktu menikmati sesuatu yang Anda sukai, karena dengan cara ini bisa mengembalikan energi yang habis dan membuat Anda segar kembali. Dengan pikiran dan badan yang segar, tentu pekerjaan bisa diselesaikan dengan baik.
6. Ambil jeda untuk berolahraga
Bekerja terus-menerus di kursi akan membuat badan Anda menjadi lemah dan rawan terkena banyak pernyakit. Karena itu, penting untuk mengambil waktu berolahraga. Sekilas, olahraga memang terlihat melelahkan. Namun, olahraga rutin justru bisa mendorong semangat dan focus kerja Anda.
Itu tadi beberapa tips mencegah tanda-tanda burnout yang sering muncul karena work life balance yang buruk. Dalam kehidupan harus memiliki pola hidup sehat dengan work life balance sehingga kehidupan pekerjaan dan pribadi tidak saling mengganggu satu sama lain.