Radio Solopos — Kaesang Pangarep menghadiri acara Pekan Raya Budaya di Supiori Timur, Papua yang diselenggarakan oleh tim KKN-PPM UGM Telisik Supiori, Senin (7/8/2023). Putra bungsu Presiden RI tersebut sampai di tempat acara pukul 11.00 WIT dan disambut dengan hangat oleh masyarakat sekitar. Mahkota bulu, disebut asisom, yang dilengkapi dengan ukiran khas Papua, hiasan kerang, dan biji dari pohon-pohon di hutan disematkan pada Kaesang beserta tas asli Papua, noken, yang terbuat dari serat kulit kayu.
“Hiasan kerang pada asisom melambangkan komoditas yang dapat dimanfaatkan orang-orang yang tinggal di pesisir laut. Sementara itu, proses pembuatan tas noken dimulai dari kulit kayu dikuliti, dikeringkan, lalu isinya dikeluarkan agar dapat menjadi bahan pembuatan noken” jelas Papa Karel Rumbekwan selaku perajin asisom dan tas noken yang dikenakan oleh Kaesang Pangarep.
Terdengar alunan tifa, nyanyian anak-anak dan tarian yang termasuk dalam tradisi wor mansorandak mengiringi langkah Kaesang menuju gerbang utama Pekan Raya Budaya.
Kemudian, dilakukan tradisi adat yang wajib dilakukan dalam rangka menyambut kedatangan tamu di wilayah tersebut, yaitu tradisi mansorandak, atau injak piring. Dengan diadakannya tradisi adat tersebut, menandakan bahwa masyarakat setempat telah menerima Kaesang Pangarep dengan rasa hormat dan kekeluargaan, yang disaksikan langsung oleh alam semesta.
“Saya pertama kali datang ke Supiori, sangat puas sekali, masyarakatnya sangat antusias,” ujar Kaesang mengenai antusiasme penyambutan masyarakat sekitar terhadap kedatangannya di Waryesi, Papua.
Pekan Raya Budaya
Penyambutan secara adat di Papua merupakan sesi pembukaan dari Festival Pekan Raya Budaya, yaitu acara puncak dari rangkaian kegiatan KKN-PPM UGM Telisik Supiori.
“Melintasi Makna, Merayakan Perjalanan” atau dalam bahasa Biak yaitu “Faduru Marandan, Munara Bebaine”. Tujuan dari acara tersebut yakni sebagai perayaan dua dekade pemekaran Kabupaten Supiori dan Kabupaten Biak Numfor sebagai kabupaten induknya. Pekan Raya
Budaya yang terselenggara diliputi rangkaian acara Pameran Arsip 20 Tahun Pemekaran Kabupaten Supiori, Pameran KKN dan Pendidikan, Pameran Kerajinan Bahari, dan Pasar Kuliner. Melalui Pekan Raya Budaya, diharapkan ekosistem kebudayaan dapat dibangun sekaligus potensi pariwisata di Supiori dapat diberikan ruang publikasi. Terdapat berbagai
pameran seperti pameran kerajinan bahari dan kuliner, penampilan tarian dan nyanyian dari masyarakat sekitar serta tim KKN-PPM UGM Telisik Supiori 2023.
Peresmian Perbaikan Perpustakaan SD
Kehadiran Kaesang Pangarep pada Pekan Raya Budaya dalam rangka mewakili istrinya, Erina Gudono, yang turut bekerja sama dengan tim KKN-PPM UGM Telisik Supiori 2023 untuk mendukung berbagai program kerja terkait pendidikan. Dukungan Erina Gudono disalurkan melalui organisasi Takesbook Indonesia, berupa donasi buku untuk perpustakaan SD Inpres Waryesi, Papua, yang turut diresmikan Kaesang Pangarep.
Minat baca anak Papua terhitung rendah, menurut data survei literasi WVI pada akhir tahun 2022 untuk area Sentani, Biak. Hanya sebanyak 36,1 persen anak kelas 3 SD di Papua yang memiliki keterampilan membaca dengan pemahaman.
Kaesang berpesan agar pelajar Indonesia dapat meningkatkan kegemaran membaca buku karena buku merupakan jendela pengetahuan. Semakin banyak buku yang dibaca, maka akan semakin baik.
“Mau buku apapun itu tidak masalah, mau komik, mau dongeng, asal kita sendiri bisa gemar membaca dulu karena balik lagi buku itu sebagai ini ya, jendela pengetahuan. Semakin banyak membaca buku semakin baik.”
Harapan Kaesang bagi pendidikan Indonesia ini diharapkan dapat memotivasi anak-anak Indonesia, khususnya anak-anak di Desa Waryesi, untuk meningkatkan minat baca.