SoloposFM – Tidak terasa bulan puasa sudah datang kembali. Dan tahun ini patut disyukuri karena tidak ada perbedaan terkait penentuan 1 Ramadhan sebagai penanda awal puasa. Untuk menghormati orang yang berpuasa, pemerintah pun turut mengatur jam operasional rumah makan dan restoran serta tempat hiburan selama bulan puasa. Kebanyakan warung makan juga diimbau untuk tidak berjualan di siang hari.
Semua itu demi menghormati orang yang berpuasa. Namun satu hal yang patut kita pahami bersama, bukan hanya orang berpuasa yang butuh dihormati. Sebagian orang kenyataannya ada yang tidak berpuasa. Karena berbeda keyakinan ataupun karena sedang berhalangan. Selain mereka, juga ada sebagian orang yang sumber pendapatannya dari berjualan makanan.
Maka sudah sewajarnya sikap saling menghormati terus kita jaga. Orang berpuasa pun dapat menghormati orang yang tidak berpuasa. Demikian pula orang yang tidak berpuasa diharapkan turut menjaga iklim kondusivitas selama bulan puasa.
Jika kita pernah mendengar atau melihat adanya aksi sweeping terhadap warung makan, kita harus yakin bahwa aksi itu hanya terjadi di masa lalu. Saat ini masyarakat sudah semakin dewasa dalam menyikapi sebuah persoalan. Termasuk urusan hormat menghormati antar sesama, itu juga bukanlah persoalan berat.
Pemerintah dan aparat yang berwenang pun kita harapkan terus hadir dan menjadi solusi atas persoalan keamanan dan ketertiban masyarakat. jangan sampai suasana puasa di hari pertama yang sudah sedemikian indahnya ini di kemudian hari terusik dengan aksi-aksi tak simpatik yang berdalih menjaga kesucian bulan puasa.
Jika ada aksi sweeping sepihak oleh kelompok massa tertentu, aparat juga semestinya bersikap tegas. Karena pada dasarnya, menjaga kesucian bulan puasa itu merupakan kewajiban bersama-sama. Dimulai dari diri sendiri dan juga orang lain.