SoloposFM–Buku favorit Anda adalah gambaran diri Anda yang sebenarnya. Ada orang yang mengatakan demikian. Buku memang bisa menjadi sumber inspirasi bagaimana kita melangkah. Buku juga bisa menggambarkan apa yang kita pikirkan. Bahkan, konon dengan buku seseorang bisa mengubah jalan hidupnya.
Membaca buku ternyata juga menjadi kegemaran para tokoh dunia, mulai dari miliarder, pengusaha, penguasa media, bintang film internasional, dan presiden. Nah, penasaran nggak sih buku apa yang menjadi pilihan para tokoh dunia? Berikut sejumlah buku pilihan sejumlah tokoh terkenal seperti dikutip Liputan6 dari laman Wisebread, Rabu (26/4/2017).
1. The Catcher in the Rye karya JD Salinger
Berlatar belakang tahun 1950, The Catcher in the Rye diceritakan oleh seorang anak laki-laki berusia 16 tahun bernama Holden Caulfield yang sedang menjalani perawatan di institusi mental. Dia menceritakan kisah dua hari dalam hidupnya.
Namun ada makna lebih dalam di sini, yaitu isu seputar tumbuh dewasa dan menghindari tekanan kedewasaan. Inilah sedikit gambaran buku yang menjadi favorit milyader dan penemu Microsoft, Bill Gates.
“Ini buku favorit saya. Ini mengakui bahwa orang muda sedikit bingung, tapi bisa pintar, dan melihat hal-hal yang orang dewasa tidak,” ujar Gates.
2. To Kill a Mockingbird karya Harper Lee
Inilah buku yang pernah diburu oleh para pecinta sastra, sekaligus menjadi salah satu buku favorit tokoh televisi dan pengusaha, Oprah Winfrey. To Kill a Mockingbord merupakan kisah tiga tahun dalam kehidupan Scout Finch, gadis berusia delapan tahun, saudara laki-lakinya Jem, dan ayah mereka Atticus seorang pengacara.
Diceritakan melalui mata Scout, ini adalah kisah kebaikan, kekejaman, dan akar perilaku manusia yang penuh kasih.
Oprah mengatakan, “Saya membacanya di kelas delapan dan sembilan. Saya mencoba mendorong untuk anak-anak lain membacanya.”
3. The Foundtainhead karya Ayn Rand
Buku The Foundtainhead pertama kali diterbitkan pada 1943. Ceritanya berpusat pada seorang arsitek muda yang bertempur melawan standar konvensional dan menjadi klasik sastra modern. Filosopi dasarnya berkisar pada kekuatan individu, dengan mengejar kebahagiaan untuk mencapai tujuan moral kehidupan
Buku ini menjadi favorit pengusaha Mark Cuban. Saking terkesannya dia dengan buku ini, Cuban bahkan menamai kapal pesiarnya sesuai judul judul tersebut. Cuban mengaku akan membaca buku itu ketika membutuhkan motivasi.
4. The Remains of The Day karya Kazuo Ishiguro
The Remains of the Day bercerita soal pelayan tepatnya kepala pelayan Inggris bernama Stevens.
Kepala pelayan tua itu harus menghadapi beberapa masalah penting dari masa lalunya, sambil mempertahankan perilaku tabah dan “benar”. Pada 1993, buku itu kemudian difilmkan yang diperankan oleh Sir Anthony Hopkins dan Emma Thompson.
Buku ini menjadi favorit pendiri dan CEO Amazon, Jeff Bezos. Bezos menuturkan, ia belajar soal kehidupan dan tentang penyesalan dari buku tersebut.
5. The Power of Positive Thinking karya Norman Vincent Peale
Buku inilah yang membuktikan bahwa Donald Trump bukan orang yang malas membaca seperti yang digosipkan selama ini.
Dalam buku ini, sang penulis, Norman Vincent Peale berbicara soal iman, spritualitas, dan kekuatan pikiran mendorong seseorang untuk maju. Melalui latihan sederhana, doa setiap hari, seseorang bisa menghilangkan semua pemikiran negatif yang menghalangi untuk capai kebahagiaan dan kesuksesan yang layak dia dapatkan.
Presiden Trump mengaku membaca buku the Power of Positive Thinking ketika dia terjebak utang miliaran dolar AS, dan mengubah hidupnya. “Ayah saya berteman dengan Norman Vincent, dan saya telah membaca bukunya yang terkenal the Power of Positive Thinking,” ujar Trump.
6. The Foundation Trilogy karya Isaac Asimov
Serial buku the Foundation Trilogy ini berkisah seputar matematikawan Hari Seldon yang menghabiskan seluruh hidupnya mengembangkan cabang matematika yang dikenal sebagai psychohistory.
Buku ini menjadi favorit pendiri dan CEO space Exploration Technogies Corp Elon Musk. Musk menuturkan, pelajaran sejarah akan menunjukkan peradaban bergerak dalam siklus. Diakui Musk, seri buku ini memiliki pengaruh besar dalam pemikirannya tentang dunia.
7. The Honourable School karya John Le Carre
Pendiri Bloomberg sekaligus mantan Walikota New York, Michael Bloomberg terkesan dengan buku karya John Le Carre ini. The Honourable Schoolboy menceritakan kisah George Smiley yang harus merekonstruksi dinas intelijen dan menjalankan operasi spionase.
“Ini 600 halaman, sebagian besar deskripsi, hampir tidak ada yang terjadi tetapi menarik,” tutur Bloomberg.
8. Stalingrad: The Fateful Siege 1942-1943 karya Antony Beevor
Buku yang bercerita tentang pertempuran paling mengerikan pada Perang Dunia II ini menjadi favorit pendiri merek Virgin Brand, Richard Branson.
9. What Will It Take to Make a Woman President karya Marianne Schnall
Buku karya Schanall itu menceritakan sebuah pertanyaan yang diajukan oleh anak perempuan berusia 8 tahun. “Mengapa kita tidak pernah memiliki seorang presiden wanita?” Pertanyaan itu ia tidak tahu jawabannya. Kemudian dia bertanya kepada Sheryl Sandberg, Maya Angelou, Gloria Steinem, Nancy Pelosi, Nicholas Kristof, dan Melisaa Etheridge.
“Ini ada koleksi wawancara dan esai oleh wanita hebat. Mereka akan menginspirasi Anda untuk menjadi pemimpin lebih baik,” kata penyanyi Beyonce.
10. The Aeeneid karya Virgil
Inilah buku yang menjadi favorit pendiri facebook, Mark Zuckerberg. Buku tua yang ditulis antara 28-19 sebelum masehi ini menceritakan kisah legendary Aeneas, sebuah Trojan yang melakukan perjalanan ke Italia dan menjadi nenek moyang orang Romawi. The Aeneid dianggap sebagai sastra klasik Italia.
Zuckerberg mengetahui buku tersebut saat belajar bahasa Latin di sekolah menengah atas (SMA). Ia menuturkan, buku itu tidak mengenal batas waktu dan kebesaran.
Nah, apa buku favorit Anda?
[Dita Primera]