SoloposFM–Pernahkah Anda memiliki teman yang meskipun banyak makan tapi tubuhnya tetap langsing? Disisi lain, ada pula teman yang makan sedikit bahkan berdiet tapi tetap gampang gemuk? Ya, Meski sama-sama doyan makan, tidak semua orang punya bakat untuk jadi gemuk. Penelitian terbaru mengungkap, ada sejenis bakteri yang di dalam perut bisa memecah lemak sehingga jadi lebih mudah diserap dan kemudian bikin gemuk.
Jenis bakteri yang berbeda pada tiap orang membuat seseorang memiliki kecenderungan yang berbeda pula. Sebuah studi di Denmark yang melibatkan 169 orang gemuk dengan 123 orang yang tidak gemuk. Hasilnya menunjukkan bahwa bakteri usus pada orang gemuk lebih kurang beragam dibandingkan dengan yang tidak gemuk.
Bakteri usus pada orang gemuk juga diketahui memiliki metabolisme yang tidak normal. Pada orang gemuk, semakin sedikit ragam bakteri usus yang dikandungnya, semakin besar peningkatan berat badannya.
Lalu apa yang membuat bakteri ini berbeda tiap orang? Studi pada hewan dan manusia menunjukkan bagaimana konsumsi makanan tinggi lemak dan rendah serat mengganggu keseimbangan bakteri usus. Ketidakseimbangan ini selanjutnya dapat meningkatkan berat badan.
Sementara penelitian lain yang dilakukan di University of North Carolina ini membuktikan, ada sebuah bakteri yang membuat lemak cepat diserap tubuh.
Dikutip dari berbagai sumber dalam penelitian itu, para ahli melakukan eksperimen pada zebrafish atau ikan zebra yang perutnya transparan saat masih muda. Ikan-ikan itu diberi makanan yang telah diberi pewarna fluorecent, agar berpendar saat makanan itu dicerna di dalam perut.
Para ahli menemukan, laju pemecahan lemak di dalam perut ikan tersebut dipengaruhi oleh sejenis bakteri yang dinamakan Firmicutes. Makin banyak jumlah bakteri tersebut di usus, makin cepat pula sel-sel lemak dalam makanan dipecah sehingga lebih mudah diserap tubuh.
Penelitian lain yang juga dilakukan di University of North Carolina menunjukkan, bakteri yang sama juga berhubungan dengan tingkat kegemukan pada manusia. Cara kerjanya sama, bakteri ini memecah lemak lebih cepat sehingga gampang diserap oleh tubuh manusia.
Foto: Berkeley Wellness
[Dita Primera]