• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home News

Aliansi Perempuan Solo Anti Kekerasan Dukung Pendampingan Korban Kericuhan di Mertodranan Solo

Redaksi by Redaksi
10 August 2020
in News
Reading Time: 3 mins read
0
A A
0
Aliansi Perempuan Solo Anti Kekerasan Dukung Pendampingan Korban Kericuhan di Mertodranan Solo

SoloposFM – Kekerasan yang terjadi di kediaman Almarhum Habib Segaf Aljufri, Mertodranan Solo, pada Sabtu malam, 8 Agustus 2020 menjadi peristiwa buruk bagi perempuan di wilayah Solo Raya, tak hanya bagi korban. Aliansi Perempuan Solo Anti Kekerasan, yang terdiri dari berbagai elemen baik komunitas agama/lintas agama, CSO lokal/ nasional, akademisi dan individu, tergerak untuk menyuarakan dan melakukan Gerakan Anti Kekerasan, untuk melindungi perempuan dan anak, karena melihat dalam kasus penyerangan ini, para korban yang terdiri dari perempuan dan anak belum diperhitungkan sebagai korban. Tercatat, pada saat kejadian ada 16 perempuan dan 6 orang anak (balita dan remaja), dan sebagian dari mereka mengalami trauma psikologis paska intimidasi.

Bagi Aliansi Perempuan Solo Anti Kekerasan, peristiwa ini mengingatkan pada kejadian kejadian kekerasan yang terjadi sebelumnya, termasuk memori kolektif tahun 1998. Menurut mereka, perlindungan terhadap kelompok minoritas dan terutama perempuan dan anak, hampir selalu tak dihitung dan dilihat sebagai korban.

Aliansi Perempuan Solo Anti Kekerasan menilai peristiwa intimidasi dan pembubaran paksa acara Midodareni di kediaman Almarhum Habib Segaf Aljufri, Mertodranan Solo tersebut menunjukkan secara nyata bahwa perempuan jarang diperhitungkan sebagai korban, dalam peristiwa kekerasan. Korban dalam definisi media dan umum, selalu dilihat sebagai orang yang terluka secara fisik dan dalam kasus ini, utamanya adalah korban lelaki dewasa. Padahal dalam peristiwa semalam, lebih banyak perempuan dan anak anak didalam rumah yang melihat peristiwa kekerasan tersebut terjadi.

Meski demikian, mereka dapat mengapresiasi upaya perlindungan yang telah dilakukan oleh aparat, meskipun dinilai belum maksimal. Para korban, terutama perempuan dan anak, baru bisa keluar dari rumah (TKP) setelah lepas malam. Tentu ini memberi perasaan traumatic dan ketakukan yang lebih dan tak mudah dihilangkan dalam memori mereka. Aliansi Perempuan Solo Anti Kekerasan juga melihat bahwa acara midodareni adalah upacara yang penting bagi seorang perempuan untuk memulai kehidupan mandirinya. Dalam konteks anthropologis, upacara midodareni adalah peristiwa ritual sebelum pernikahan, dimana perempuan akan menjadi mandiri untuk membangun keluarga baru sebagai unit sosial terkecil. Apa yang akan terjadi jika pembentukan keluarga sebagai unit sosial dimulai dari trauma dan kecemasan. Mereka melihat peristiwa tersebut, telah mengubah tradisi perayaan penuh doa menjadi kesedihan dan traumatic bagi perempuan.

Baca Juga

ijazah capres syarat kpu

Termasuk Ijazah, Ini 16 Dokumen Capres/Cawapres yang Tak Boleh Dibuka ke Publik Versi KPU

16 September 2025
Soundtrack ‘Kpop Demon Hunters’ Rajai Tangga Lagu British Top 10

Soundtrack ‘Kpop Demon Hunters’ Rajai Tangga Lagu British Top 10

15 September 2025
Jaket Eagles Putri Diana Kembali Dijual

Jaket Eagles Putri Diana Kembali Dijual

13 September 2025
Sosialisasi PMB UMMAD di MA Muhammadiyah Sumberejo Bojonegoro

Prioritas Prodi Baru, PMB UMMAD Gelombang 4 Digelontor Beasiswa Miliaran Rupiah

13 September 2025

Dalam pernyataan sikap yang diterima Solopos FM, Senin (10/08), Aliansi Perempuan Solo Anti Kekerasan, menyatakan memberikan dukungan moral dan solidaritas, bagi para korban, utamanya perempuan dan anak yang berada didalam rumah. Mereka menyayangkan hingga saat ini belum ada pernyataan resmi dari pihak kepolisian terkait jumlahnya. Tetapi beredar informasi bahwa semasa kejadian, setidaknya ada 3 anak balita dan 3 anak remaja yang salah satunya menjadi korban pemukulan serta 16 perempuan. Aliansi Perempuan Solo Anti Kekerasan juga menuntut agar pemerintah, melalui pihak terkait, memberi pendampingan pemulihan trauma (trauma healing) bagi para korban. Selain itu, Aliansi Perempuan Solo Anti Kekerasan juga menuntut kepada pihak berwajib, untuk menemukan otak pelaku dan memberi hukuman yang sesuai karena tindakan mereka telah menyebarkan ketakutan tak hanya bagi keluarga korban, tetapi menimbulkan keresahan berlebih bagi perempuan dan anak di komunitas komunitas minoritas yang lainnya.

Aliansi Perempuan Solo Anti kekerasan juga secara tegas menolak apapun bentuk kekerasan baik atas nama agama, ras dan suku dan terlebih atas nama kebencian kepada kelompok kelompok tertentu.

[Diunggah oleh Mita Kusuma]

Tags: Aliansi Perempuan Solo Anti KekerasanGerakan Anti Kekerasanpenyerangan di SoloAlmarhum Habib Segaf Aljufripembubaran midodareni di Soloperlindungan perempuan dan anak
Previous Post

Pertiwi Solo dan The Sunan Hotel Gelar Fashion Show Virtual

Next Post

Pameran UKM Sukoharjo Binaan Disdagkop Sukoharjo di Griya Solopos

Related Posts

No Content Available
Load More
Next Post
Pameran UKM Sukoharjo Binaan Disdagkop Sukoharjo di Griya Solopos

Pameran UKM Sukoharjo Binaan Disdagkop Sukoharjo di Griya Solopos

No Result
View All Result
Newsletter Agustus Radio Solopos

Newsletter Agustus Radio Solopos : Menjaga Semangat Kemerdekaan dan Terus Berinovasi

16 September 2025
Penjualan Mainan di Jepang Meningkat Karena Tingginya Permintaan Konsumen Orang Dewasa

Penjualan Mainan di Jepang Meningkat Karena Tingginya Permintaan Konsumen Orang Dewasa

16 September 2025
ijazah capres syarat kpu

Termasuk Ijazah, Ini 16 Dokumen Capres/Cawapres yang Tak Boleh Dibuka ke Publik Versi KPU

16 September 2025

Berita Terpopuler

  • Svarga Timboa, Permata Tersembunyi di Lereng Merbabu

    Svarga Timboa, Permata Tersembunyi di Lereng Merbabu

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perkembangan Telepon Seluler Sejak 1990-an Sampai Sekarang

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 15 Ide Outfit Skena yang Bikin Tampilan Lebih Nyentrik!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Fenomena Joki Pinjol dan Joki Galbay, Masyarakat Diminta Waspada

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Grand Opening Samsung Premium Store Di Keratonan Solo, Bertabur Promo Sob!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Radio Solopos FM

© 2025 Radio Solopos.

Navigate Site

  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

Follow Us

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 Radio Solopos.