Radio Solopos – Lorin Group Solo benar-benar membuktikan tagline-nya saat tahun baru, Rise and Shine. Ini ditunjukkan dengan peluncuran outlet baru, Bebek Anom Restaurant di awal tahun.
Resto dengan menu olahan bebek sebagai andalannya ini diklaim bakal menyemarakkan khazanah destinasi kuliner di Kota Bengawan dan sekitarnya. Buktinya, tak sedikit reservasi yang datang bahkan saat grand opening, Selasa (30/1).
“Bebek Anom akan menambah khazanah dari wisata kuliner di Karesidenan Solo, terutama di Sukoharjo. Seperti yang kita tahu, Sukoharjo terkenal akan kuliner bebeknya. Apalagi di kawasan Kartasura. Maka dari itu, kami hadir siap untuk bersaing dan meramaikan wisata kuliner bebek,” ungkap Direktur PT Hotel Anomsolo Saranatama (PT HAS) selaku owning company, Harjanto Suwardono dalam sambutannya.
Harjanto optimistis resto Bebek Anom akan menjadi destinasi wisata kuliner baru bagi pengunjung Kota Solo dan sekitarnya. Harapannya, kehadiran Bebek Anom dapat meningkatkan perekonomian masyarakat sekitar hotel.
“Karena kami selalu bersinergi dengan lingkungan sekitar. Kami membuka kunjungan untuk tamu umum. Tidak hanya tamu hotel saja,” ujarnya.
General Manager Lorin Solo Hotel, D’wangsa Solo Hotel, dan Syariah Hotel Solo, Heri Haryosa menjelaskan outlet baru ini sengaja diberi nama Bebek Anom. Tujuannya memisahkan bisnis resto dengan Hotel. Artinya, resto Bebek Anom merupakan bisnis yang independen.
“Semua yang berkaitan dengan Bebek Anom, kami pisahkan dari Hotel. Mulai dari promosi, media sosial, website, bahkan sampai maps, kami buat sendiri khusus Bebek Anom,” terangnya.
Bicara soal slogan Bebek Anom, Local Pride Duck Restaurant, Haryosa menyebut semua bahan yang diolah di resto Bebek Anom diambil dari produk lokal. Mulai dari bebek, bumbu, resep, sampai side dish yang spesial yaitu urap dan serundeng.
“Kami memiliki beberapa variasi menu, yaitu bebek goreng kremes, bebek rempah, bebek bakar, dan bebek asap. Bebek asap ini hampir mirip dengan bebek betutu. Tapi cita rasanya kami sesuaikan dengan selera masyarakat Kota Solo. Selain itu, tersedia juga kemasan hampers yang cocok sebagai hantaran atau oleh-oleh. Kami juga menyajikan versi frozen,” terangnya.
Haryosa mengaku dirinya bersama Executive Chef Bebek Anom, Yoga Andrian melakukan trial and error selama tiga bulan untuk berhasil menciptakan resep Bebek Anom yang istimewa. Selama proses trial and error, Chef Yoga menerima banyak masukan sehingga akhirnya menemukan recipe yang paling pas.
“Jangan salah, kami tidak hanya memikirkan resep bebeknya saja. Tapi lengkap dengan nasinya. Bapak Harjanto memberikan ide kreatifnya untuk mengolah beras, agar hasilnya seperti beras Jepang. Selain itu, dari plating-nya juga memiliki filosofi, yaitu seperti tanda koma. Yang harapannya, agar bisnis selalu berjalan tanpa terputus oleh tanda titik,” urainya.
Sementara itu, opening ceremony peluncuran Bebek Anom Restaurant dibuka dengan penampilan tari tradisional dari Institut Seni Indonesia (ISI) Surakarta. Tari bertajuk Perang Kembar ini menceritakan tentang pergelutan Arjuna melawan raksasa dengan segenap tenaga. Tari ini menggambarkan Bebek Anom yang meski baru saja diluncurkan, namun siap bersaing dan memenangkan market kuliner di Kota Solo dan sekitarnya.
