SoloposFM – Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta adanya dispensasi bagi santri untuk pulang ke rumah saat Lebaran, artinya ada permintaan santri tidak dikenakan sanksi. Hanya saja, permintaan Wapres tersebut dinilai aneh, mengingat semua orang dari lapisan masyarakat apapun, baik pejabat, masyarakat termasuk santri memiliki peluang yang sama dalam penyebaran Covid-19.
Ketua Bidang Advokasi dan Kemasyarakatan Masyarakat Transportasi Indonesia Pusat (MTI) Djoko Setijowarno menilai kesan Pemerintah tidak serius untuk menanggulangi Covid-19 semestinya tidak muncul jika pemerintah sendiri tidak melontarkan isu-isu yang ‘aneh’.
Padahal, aturan larangan mudik yang ada telah memakan korban ekonomi, utamanya dari pelaku usaha di sisi transportasi.
Sementara itu, Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menanggapi usulan yang meminta dispensasi agar para santri diperbolehkan pulang ke kampung halaman pada saat diberlakukan larangan mudik Lebaran 2021. Menurut Wiku, hingga saat ini belum ada pembahasan mengenai hal tersebut.
Dinilai Tidak Adil
Permintaan Wapres Ma’ruf Amin soal adanya dispensasi bagi santri untuk pulang ke rumah saat Lebaran menimbulkan pro dan kontra. Dalam polling di sesi Dinamika 103, Selasa (27/4/2021), mayoritas pendengar Solopos FM, atau sebanyak 71 persen menyatakan tidak setuju dengan wacana dispensasi bagi santri tersebut. Sedangkan sisanya, sebanyak 29 persen menyatakan setuju.
Hal itu seperti disampaikan Sriyatmo, “Kalau peraturan larangan mudik harus berlaku adil tanpa dispensasi!”
Hal senada disampaikan Priyanto, “Adanya dispensasi untuk para santri ini menyebabkan kecemburuan di masyarakat dan dinilai tidak adil dan tegas. Harusnya seperti tahun lalu, bila masyarakat dilarang mudik, ya peraturan ini berlaku untuk semua lapisan masyarakat. Tidak tebang pilih.”
Sementara, menurut Antok, “Bisa disalahgunakan oleh orang-orang tidak bertanggung jawab itu. Bisa saja orang mengaku santri agar bisa mudik.”
[Diunggah oleh Mita Kusuma]