SoloposFM, Sebanyak 101 peserta meikuti pelatihan online bersama Yayasan Gita Pertiwi, Rabu (12/8/2020). Tema pelatihan terkait penerapan protokol kesehatan dalam pengolahan makanan dan pengelolaan kantin sekolah sehat ramah anak saat pandemi Covid-19 via Zoom. Gita Pertiwi adalah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) yang memfokuskan diri pada kegiatan pelestarian lingkungan dan pengembangan masyarakat.
Narasumber yang dihadirkan antara lain Sekretariat UKS-M/Gugus tugas kantin sehat sekolah ramah anak, Hartoyo SPd MPd, Kasi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Solo, Arif Dwi Widodo SKM dan Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama Loka POM Solo, Lu’lu’atul Khodijah SKM dengan moderator Direktur Badan Usaha Yayasan Gita Pertiwi, Rossana Dewi R.
Dalam sambutannya Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Etty Retnowati SH MH mengungkapkan dukungnya. Menurutnya, harus ada pemahaman dan pengetahuan sekolah, khususnya pengelola kantin hingga supplier makanannya.
“Meskipun sekolah belum tatap muka dan bila tatap muka kantin tutup, tapi penting untuk persiapan mewujudkan kantin sekolah sehat ramah anak,” ujar Etty.
Hal senada disampaikan Direktur Riset dan Riset Aksi Program Yayasan Gita Pertiwi, Titik Eka Sasnti. Menurutnya acara ini sangat penting dan bermanfaat untuk menghadapi tatanan baru pasca pandemi Covid-19 yang semakin hari semakin mengganas.
“Untuk tahap 1 peserta dari SMKN 7, SMKN 4 dan SDN Mangkubumen Kidul 16,” jelas Titik.
Protokol Kesehatan Dalam Kantin Sekolah
Pemateri Webinar, Hartoyo menyampaikan dasar pengelolaan kantin sekolah adalah 6 kebijakan. Yaitu Undang-Undang No.2 th 2003 tentang Sisdiknas, UU No.36 th 2009 tentang Kesehatan, UU No.23 th 2002 tentang Perlindungan Anak, Permeneg PP dan PA No.8 th 2018 tentang SRA, Peraturan Bersama: Mendikbud, Menkes, Menag, Mendagri No.6/X/PB/2014, no.73 th 2014,No.41 th 2014, No.81 th 2014 tentang UKS/M dan Permenkes No.33 th 2012 ttg Bahan Tambahan Pangan.
Kasi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kota Solo, Arif Dwi Widodo SKM, dalam kesempatan ini menyampaikan Rapor Kantin atau penilaian mandiri kesehatan lingkungan kantin sekolah. Menurutnya upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh 4 faktor utama yaitu faktor lingkungan baik fisik, kimia, biologi dan sosio budaya (40 %), faktor perilaku (30%) dan faktor genetika (10%).
“Hal ini menunjukkan bahwa faktor pelayanan kesehatan hanya memiliki kontribusi sebesar 20 %, sedangkan 80 % disebabkan faktor di luar pelayan kesehatan,” ungkap Arif.
Sementara itu, Pengawas Farmasi dan Makanan Ahli Pertama Loka POM Solo, Lu’lu’atul Khodijah SKM menyampaikan pentingnya penerapan Protokol Kesehatan dalam pengolahan makanan kantin sekolah. Khodijah menyoroti Higiene Karyawan, penanganan, pengolahan dan penyajian pangan, pengendalian hama, sanitasi tempat dan peralatan.
Antusias peserta sangat terlihat dalam acara ini. Hal ini ditandai dengan peserta yang bertanya yang diajukan pada para pemateri.
“Pematerinya luar biasa dengan menyajikan ulasan sangat menarik. Selain itu, dia memberikan contoh nyata dalam kehidupan sehari-hari,” pungkas Humas dan Publikasi kegiatan, Jatmiko dalam rilis yang diterima Solopos FM.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]