SoloposFM–Nama Pramoedya Ananta Toer atau yang akrab disapa Pram sudah tidak asing di kalangan pecinta sastra. Karya-karyanya selalu penuh dengan filosofi dan sejarah serta telah memenangkan berbagai penghargaan sastra di luar negeri.
Penulis kelahiran Blora 6 Februari 1925 ini diperingati hari ini lewat Google doodle yang menyajikan gambar Pram yang tengah mengetik.
Gambar Pram itu awalnya statis alias tidak bergerak. Namun begitu tombol play ditekan, maka karakter Pram akan terlihat bergerak mengetik di mesin ketik. Tekan lagi, maka tampillah beragam informasi mengenai Pram.
Pram yang meninggal pada 30 April 2006, telah melahirkan banyak karya besar seperti tetralogi Buru, yang merupakan novel yang terdiri dari empat judul, yaitu Bumi Manusia, Anak Semua Bangsa, Jejak Langkah, dan Rumah Kaca.
Bukan hanya berhasil meraih banyak penghargaan internasional, Pram bahkan disebut-sebut pantas menjadi kandidat Nobel Sastra.
Dikutip dari detikcom, semasa hidupnya, Pram kerap mengkritik pemerintah dengan berbagai tulisannya, sehingga kerap bermasalah dengan penguasa. Maka sejak muda, Pram pun akrab dengan penjara.
Tercatat dia pernah ditahan pada tahun 1947-1949. Tahun 1965 hingga 1979, dia pun kembali ditahan di beberapa tempat seperti di penjara Jakarta, Tangerang, Nusakambangan, Magelang, Semarang dan Pulau Buru.
Meskipuan pada jaman dulu karya-karya Pram sempat dilarang, namun kini buku-bukunya dicetak ulang dan diburu kalangan pecinta sastra. Namanya juga telah diabadikan menjadi nama jalan di kota kelahirannya, Blora, Jawa Tengah.
[Dita Primera]