Radio Solopos — Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi berobsesi menjadikan Pulau Karimunjawa di Kabupaten Jepara, Jawa Tengah sebagai destinasi wisata internasional berbasis olahraga petualangan.
Ahmad Lutfi telah meninjau Bandara Dewadaru di Kecamatan Karimunjawa untuk melihat kemampuan bandara ini dalam mendukung program destinasi wisata tersebut.
“Pulau Karimunjawa akan dijual (dipromosikan) ke dunia internasional,” ujar Ahmad Luthfi melalui rilis yang dikutip Radio Solopos dari Antara.
Pemprov Jateng menggelar ajang bergengsi bertajuk Karimunjawa International Skydiving and Adventure (KISA) 2025 yang akan digelar pada 7–11 Mei 2025.
KISA 2025 diikuti oleh ratusan peserta dari berbagai negara. Ini menjadi langkah awal dalam mewujudkan Karimunjawa sebagai destinasi adventure tourism kelas dunia.
Ajang ini tak hanya menghadirkan pertunjukan spektakuler terjun payung di atas laut biru Karimunjawa tetapi juga memperkenalkan beragam olahraga petualangan lain seperti paramotor, selam hingga snorkeling.
“Kami ingin menghadirkan satu wadah kegiatan terpadu untuk para pecinta olahraga petualangan. Dan Karimunjawa menawarkan semua yang dibutuhkan,” ujar Yasri Yudha Yahya, perwakilan penyelenggara KISA.
Saat ini, peserta yang terkonfirmasi berasal dari berbagai negara seperti China, Malaysia, Ukraina, Rusia, India, serta calon peserta dari Korea Selatan yang masih menunggu konfirmasi.
Sedangkan dari dalam negeri ada puluhan penerjun yang akan ikut meramaikan.
Menurut Yasri, dunia terjun payung sipil di Indonesia selama ini menghadapi banyak keterbatasan, mulai dari sulitnya izin hingga minimnya dukungan pesawat.
Karimunjawa menjadi pilihan ideal karena menawarkan kombinasi unik, bandara aktif, resor kelas dunia, pantai eksotis, serta ekosistem laut yang memesona.
“Karimunjawa ini eksotis sekali, seperti Maldives versi Indonesia. Lautnya, pulaunya, semua mendukung kegiatan petualang. Ini yang akan jadi nilai jual utama kita,” ujarnya.
Ajang berkelas dunia tersebut, kata dia, juga mendapat dukungan dari berbagai pihak, termasuk PT Dirgantara Indonesia (PTDI) dan komunitas olahraga nasional.
Penerjunan akan diangkut dengan pesawat Kodiak 100 berkapasitas 13 orang penerjun, dari ketinggian antara 4.000 hingga 13.000 kaki.
KISA pun telah didaftarkan ke kalender event internasional, sehingga membuka peluang besar untuk menjadi agenda rutin berskala global.
Masyarakat umum bisa menikmati atraksi skydiving di Bandara Dewadaru dan di beberapa titik pantai Karimunjawa sepanjang event berlangsung.
Sehingga diperkirakan akan memicu perputaran ekonomi yang signifikan karena turut memperkuat sektor pariwisata, transportasi, hingga ekonomi kreatif lokal di Jepara dan sekitarnya.
“Kami ingin membangun pariwisata berbasis adventure yang tahan terhadap gejolak ekonomi. Karena orang selalu ingin mencari ketenangan dan pengalaman berbeda,” imbuh Yasri.
Minimal 20 Persen
Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga, dan Pariwisata (Disporapar) Jateng Agung Haryadi menargetkan kenaikan minimal 20 persen dari total kunjungan wisatawan ke Karimunjawa tahun ini. Event KISA diharapkan menunjang target peningkatan wisatawan tersebut.
Pada tahun 2024, kunjungan wisatawan di Karimunjawa mencapai 77.700 orang wisatawan lokal dan 7.800 orang wisatawan mancanegara.
Dengan momentum ajang KISA, jumlah ini diproyeksikan melonjak sehingga memperkuat posisi Karimunjawa di peta sport tourism Indonesia.
Apalagi, kata dia, didukung infrastruktur baik bandara Ahmad Yani Semarang maupun Bandara Dewadaru di Karimunjawa sudah siap menjadi pendukung lonjakan wisatawan di pulau Karimunjawa.