Radio Solopos – Pernahkah Sobat Solopos lupa dengan makanan yang sedang dimasak dan berakhir gosong? Makanan gosong memang menimbulkan dilema ya, Sob. Kalau tidak dimakan dan langsung dibuang sayang, sedangkan jika dimakan, rasanya tentu tidak enak.
Tetapi terdapat fakta menarik bahwa makanan gosong diklasifikasikan sebagai karsinogen, yang artinya dapat menyebabkan kanker pada jaringan. Makanan gosong yang dimasak melewati suhu tinggi kemungkinan besar akan mengandung bahan kimia seperti akrilamida , senyawa yang terbentuk ketika makanan bertepung dimasak pada suhu tinggi, amina herosiklik (HCA) yang terbentuk ketika protein dalam daging, unggas, dan ikan terkena panas tinggi, dan hidrokarbon aromatik poliklik (PAH) , senyawa yang terbentuk selama pembakaran tidak sempurna zat organik.
Kira-kira apa saja efek samping yang ditimbulkan dari konsumsi makanan gosong? Simak penjelasan berikut seperti dikutip kompas.com!
- Hilangnya nutrisi
Selain rasanya yang pahit, makanan gosong akan memberikan efek samping berupa perubahan nutrisi baik yang dikandungnya. Panas yang berlebihan dalam proses memasak menyebabkan degradasi dan hilangnya nutrisi pada makanan.
Vitamin yang larut dalam air, seperti vitamin C dan vitamin B sangat rentan terhadap degradasi pada suhu tinggi. Alhasil nilai gizi makanan tersebut akan berkurang.
- Asap beracun
Makanan yang dibakar bisa mengeluarkan asap yang mengandung bahan kimia beracun dan juga iritan. Menghirup asap ini dapat menyebabkan masalah pernapasan dan juga iritasi pada mata. Orang dengan riwayat penyakit pernafasan sebelumnya akan sangat sensitif dengan efek buruk dari menghirup asap makanan yang hangus.
- Ketidaknyamanan pada pencernaan
Makanan gosong akan lebih sulit untuk dicerna sehingga berpotensi menyebabkan gangguan pencernaan, kembung, dan ketidaknyamanan perut. Perubahan komposisi kimia dan tekstur makanan yang dibakar dapat mengganggu proses pencernaan normal dan membebani sistem pencernaan.
- Menyebabkan kanker
Makanan hangus dapat mengandung senyawa karsinogenik seperit akrilamida, PAH, dan HCA yang berkaitan dengan peningkatan risiko kanker. Konsumsi makan gosong dalam waktu lama dapat meningkatkan kemungkinan berkembangnya jenis kanker, seperti kanker usus besar, lambung, dan pankreas.
- Stres Oksidatif
Makanan dibakar akan mengalami proses oksidasi pada lemak dan minyak dalam makanan. Oksidasi ini menyebabkan produksi radikal bebas yaitu molekul reaktif yang bisa menyebabkan kerusakan sel dan jaringan dalam tubuh.
Senyawa teroksidasi bisa meningkatkan stres oksidatif yang menyebabkan ketidakseimbangan antara produksi radikal bebas dan kemampuan tubuh untuk menetralisirnya dengan antioksidan.
- Meningkatkan produk akhir glikasi lanjut
AGEs adalah senyawa yang terbentuk ketika gula bereaksi dengan protein atau lemak selama metode memasak bersuhu tinggi seperti memanggang atau menggoreng.
AGEs ini bisa memicu respon peradangan dalam tubuh sehingga menyebabkan peradangan kronis yang berkaitan dengan penyakit jantung, diabetes, dan jenis kanker tertentu.
- Menimbulkan risiko menampung bakteri bahaya
Proses memasak yang tidak sempurna mengakibatkan adanya bakteri berbahaya, jika bagian luar gosong namun dalamnya tak matang, bagian ini bisa menjadi lingkungan untuk bakteri berkembang biak dan bertahan hidup.
Hal ini biasa terjadi pada makanan yang berasal dari unggas, daging, makanan laut, dan telur, yang lebih rentan terhadap kontaminasi bakteri. Bakteri tersebut diantaranya adalah salmonella, E. Coli, Campylibacter, dan Listeria monocytogenes yang umumnya dikaitkan dengan makanan kurang matang atau tidak dimasak dengan benar.
Nah, sudah faham ya Sob kalau makanan gosong tidak baik untuk kesehatan. Pilih mana, sayang makanannya atau kesehatannya?
Baca juga: Benarkah Mempengaruhi Kesehatan? Ini Fakta Dibalik Gurihnya MSG