Solopos FM – Pemilihan Umum (KPU) Kota Surakarta menargetkan tingkat partisipasi pemilih mencapai 77,5%. Untuk mendukung upaya pencapaian target tersebut, hingga saat ini KPU masih gencar melakukan sosialisasi terkait dengan tata cara pencoblosan sehingga memastikan bahwa surat suara yang dihasilkan sah.
Hal tersebut disampaikan Ketua KPU Solo, Nurut Sutanti selepas acara Radio Talk bertema Pemilih Cerdas dan Tata Cara Mencoblos Surat Suara yang diselenggarakan di Hotel Aston Solo, Sabtu (9/3). Acara ini diselenggarakan atas kerjasama antara KPU Kota Surakarta dan Solopos FM.
“Jika ditanya tentang PR (pekerjaan rumah) yang masih harus diselesaikan KPU sekarang adalah yang pasti kami bekerja kelas melakukan sosialisasi ke berbagai lini untuk memastikan bahwa masyarakat yang terdaftar sebagai pemilih sudah memahami betul tata cara mencoblos dan memastikan surat suara mereka sah,” kata dia.
Nurul menjelaskan sosialisasi tersebut dilakukan dengan menggandeng relawan demokrasi , melalui tatap muka langsung,melalui komunitas-komunitas hingga media sosial dari relasi KPU yang berbasis warga net. “Relasi KPU yang bergerak dalam wadah relawan demokrasi berasal dari latar belakang masyarakat yang beragam. Mereka berjumlah 55 orang dari 11 basis. Hal ini diharapkan bisa memaksimalkan sosialiasi KPU sesuai dengan basis masing-masing,” jelasnya.
Terkait dengan persiapan menyambut pelaksanaan Pemilu nanti, Nurul menyatakan persiapannya sudah mencapai 75%. “Untuk logistis kami masih menunggu suarat suara yang empat jenis yaitu DPR RI, DPD, DPRD Provinsi dan DPRD Kota. Untuk surat suara presiden dan wakil presiden sudah tersortir dan terilipat. Sehingga ketika keempat surat suara itu sudah datang di KPU maka kami akan segera mendorong logistik yang lainnya seperti kotak suara dan alat kelengkapan TPS lain ke masing-masing gudang yang sudah kami siapkan di empat kecamatan,” paparnya seraya berharap Pemilu tahun ini bisa berjalan dengan damai dan memberikan hasil yang lebih baik dari pemilu sebelumnya.
Ketika ditanya terkait dengan Radio Talk, Nurul memberikan apresiasi pada acara tersebut. Terlebih dilihat dari antusiasme peserta yang sangat aktif mengikuti sosialisasi dan simulasi yang dilakukan dari awal hingga akhir acara. “Acara seperti ini bagus, terlebih peserta yang beragam. Ada yang dari lembaga pendidikan, kesehatan, karyawan bahkan kaum milenial. Semoga selepas dari sosialiasi ini mereka bisa menyampaikannya kepada orang-orang di sekitar mereka,” harapnya.
Salah satu peserta yang hadir pada acara tersebut adalah perwakilan dari paguyuban Putra Putri Solo Aldino Wisnu Oktora, Putra Solo 2007. Menurut Aldino, perlu ada sosialiasi yang intens kepada kaum milenial agar benar dalam tata cara pencoblosan. “Saat ini animo milenial dalam berpartisipasi di pemilu sangat tinggi. Sayang khan kalau sudah bersemangat tapi ternyata surat suara tidak sah,” kata Aldino.
Untuk itu, pihaknya sudah mengajukan ke KPU untuk membuat forum sosialisasi sendiri yang ditujukan untuk para milenial. “Teman-teman yang ada di Paguyuban Putra Putri Solo khan mulai usia 17 sampai 25 tahun jadi sosialisasi sangat diperlukan. Apalagi mereka punya media sosial juga siapa tahu bisa digunakan untuk membantu menyuarakan program KPU.”
Aldino juga berharap dalam Pemilu kali ini, meski diwarnai dengan polemik dan drama, bisa menghasilkan pemimpin yang membawa Indonesia lebih baik lagi.
[Intan Nurlaili]