• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home News

Linkin Park Somasi Donald Trump Perihal Lagunya

Redaksi by Redaksi
21 July 2020
in News
0
0
Linkin Park Somasi Donald Trump Perihal Lagunya

SoloposFM, Linkin Park mengirimkan surat somasi pada Donald Trump perihal lagu In The End yang digunakan untuk video kampanye Presiden AS itu. Lagu itu digunakan tanpa seizin band tersebut.

Dikutip dari Detikcom, melalui akun Twitter-nya, Linkin Park menegaskan bahwa mereka tidak pernah memberi dukungan pada Donald Trump dan mengaku telah mengirimkan surat somasi.

“Linkin Park tidak pernah dan tidak mendukung Trump atau mengizinkan organisasinya menggunakan musik kami. Surat somasi telah dikirimkan,” tulis mereka.

Sebelumnya, Direktur Media Sosial Gedung Putih, Dan Scavino, mengunggah video kampanye dari Donald Trump dengan menggunakan lagu In The End.

Karena dianggap melanggar hak cipta, Twitter langsung menghapus video tersebut setela menerima pemberitahuan Digital Millennium Copyright Act dari Machine Shop Entertainment yang merupakan perusahaan milik Linkin Park.

“Media ini telah dinonaktifkan sebagai tanggapan terhadap laporan oleh pemilik hak cipta,” demikian bunyi pemberitahuan yang ditulis Twitter, dilansir dari Reuters, Minggu (19/7/2020).

Chester Benington

Pada 2017 silam, mendiang pentolan grup musik Linkin Park, Chester Bennington, pernah mengungkapkan ketidaksukaannya pada Donald Trump melalui kicauan di akun Twitter-nya.

“Saya ulangi… Trump adalah ancaman yang lebih berbahaya bagi AS ketimbang terorisme! Kita harus mengambil kembali suara kita dan berdiri pada apa yang kita percaya,” tulis Chester saat itu.

Ini bukan kali pertama Donald Trump dilarang untuk menggunakan karya musisi. Sebelumnya, presiden kontroversial itu telah dilarang oleh Neil Young, Dexys Midnight Runners, Panic! At the Disco dan Rolling Stones untuk tidak menggunakan karya mereka.

Ini bukan kali pertama pula bagi Twitter untuk menghapus konten dan menonaktifkan kicauan Donald Trump.

Twitter baru-baru menghapus gambar yang tweet Trump pada 30 Juni 2020 karena protes dari fotografer New York Times sebagai pengambil gambar. Sebab Donald Trump menggunakan hasil jepretan fotografer (yang di dalamnya terdapat foto dirinya) tanpa izin.

[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]

Tags: Linkin Parkmusic
Previous Post

Dinamika 103 : Gibran-Teguh di Pilkada Solo 2020

Next Post

Chester Bennington Tetap Abadi di Lagu Linkin Park

Next Post
Linkin Park Somasi Donald Trump Perihal Lagunya

Chester Bennington Tetap Abadi di Lagu Linkin Park

No Result
View All Result

Berita Terbaru

  • Galeri Babak Penyisihan Lomba Cerdas Cermat Museum 2025 di Graha Wisata Niaga
  • ICW: Bangga Berkebaya Bentuk Nyata Perempuan Indonesia Lestarikan Warisan Bangsa
  • Babak Penyisihan Usai, Ini 2 SMP Negeri dan 3 Swasta yang Lolos ke Final Lomba Cerdas Cermat Museum 2025
  • FKOR UNS Beri Pelatihan Senam Anak Indonesia Hebat kepada Guru PJOK se-Soloraya
  • Mekanisme Lomba LCCM 2025, Hadiah dan Daftar Peserta Babak Penyisihan

Category

  • Lifestyle
  • Opini
  • News
  • Program
  • Event
  • Podcast
  • Galery Foto

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.