SoloposFM, Warga Dukuh Senden, Desa Jambeyan, Karanganom, Klaten membatasi akses keluar masuk warga dengan menutup jalan masuk. Aksi penutupan jalan semi lockdown ini dilakukan pemuda RT 08 dan RT 09 Dukuh Senden guna untuk mencegah penularan virus Corona atau Covid-19.
Penutupan akses jalan dilakukan tepat di bawah gapura masuk dukuh Senden. Pemuda menutup dengan batang bambu yang bentangkan serta spanduk bertuliskan “Maaf Jalan Ditutup” dan larangan masuk bagi tamu atau pendatang dari luar daerah demi mencegah penularan virus Covid-19.
Pemuda bergotong royang pada hari Minggu (29/3/2020) pagi untuk memblokade akses jalan masuk. Ada 3 jalan utama yang ditutup memasuki dukuh Senden. Diantaranya akses jalan masuk arah selatan, barat dan timur dukuh Senden, Jambeyan, Karanganom, Klaten. Blokade ini berlaku sampai batas waktu yang belum ditentukan, yaitu saat virus Covid-19 sudah tidak ada lagi di Indonesia.
Salah satu pemuda setempat, Roni (25), mengungkapkan akses jalan terpaksa ditutup karena warga tidak ingin kecolongan dengan masuknya tamu dari luar daerah terutama daerah yang termasuk zona merah.
“Saat ini, tersisa satu akses jalan yang digunakan warga dukuh Senden. Akses ini dilengkapi dengan tempat cuci tangan yang terbuat dari tong dan dilengkapi dengan sabun cuci. Warga dukuh Senden yang ingin keluar masuk diharapkan mencuci tanganya dengan fasilitas yang sudah disedikan,” ungkap Roni.
Warag berharap langkah antisipatif ini mampu menghindarkan warga dukuh Senden dari Covid-19. Sebelumnya, warga juga sudah dilakukan penyemprotan disinfektan di lingkungan dukuh tersebut.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]