Radio Solopos – Hidup di jaman yang serba digital membuat kita tidak pernah luput dari media sosial. Hati-hati, menerima terlalu banyak informasi dari media sosial membentuk kejenuhan tersendiri bagi pikiran dan memunculkan anggapan akan standar-standar tertentu yang beredar di media sosial.
Kecanduan bisa terjadi pada apapun termasuk media sosial dan teknologi yang bisa membawa pengaruh buruk bagi kehidupan. Sobat Solopos pernah merasakan dampak dari kecanduan media sosial?
Media sosial bisa menjauhkan orang-orang yang sudah dekat dan sebaliknya, interaksi tatap muka cenderung menurun dan membuat orang yang kecanduan terhadap internet menimbulkan konflik, masalah privasi dan rentan terhadap pengaruh buruk orang lain.
Kepenatan ini menunjukkan bahwa Sobat Solopos membutuhkan detoks media sosial. Dilansir dari berbagai sumber, berikut adalah penjelasan lebih lanjut terkait detoks media sosial.
Apa Itu Detoks Media Sosial?
Detoks media sosial pada dasarnya adalah istirahat atau berhenti sejenak dari mengakses ataupun membuka akun media sosial yang dimiliki. Caranya bergantung pada diri sendiri. Bisa dilakukan dengan menghapus aplikasi, berhenti mengikuti seseorang yang dianggap mengganggu, memblokir seseorang yang membangun rasa tidak percaya diri, dan lain-lain.
Menonaktifkan media sosial biasanya dilakukan sebagian orang dalam waktu sepekan atau sebulan. Namun, tidak ada ketentuan khusus terkait detoks media sosial ini yaitu selama apapun dan sesuai keinginan yang dibutuhkan.
Pertanda Anda Membutuhkan Detoks Media Sosial
- Membanding-bandingkan
Banyak orang menggunakan media sosial untuk menunjukkan sisi terbaiknya. Nah, jika melihat postingan bahagia seseorang dan justru membuat Sobat Solopos tidak percaya diri, maka yang perlu dilakukan adalah rehat sejenak.
- Tidak berhenti mengecek media sosial
Ketika bosan atau lelah menerpa, kita seringkali mengecek media sosial untuk mencari hiburan dari kesibukan sehari-hari. Namun, terkadang kita tidak sadar untuk berhenti melakukannya. Ini bisa jadi merupakan tanda bahwa Sobat Solopos tidak menyadari sudah terlalu asyik berkutat di media sosial.
- Merasa terganggu dengan uang dilihat di media sosial
Informasi yang kita dapatkan di media sosial bisa kita jumpai dari berbagai aspek. Namun, ketika ada perasaan marah, kesal, atau bahkan stres dengan informasi yang sering dilihat di media sosial, berarti hal ini adalah pertanda bahwa Sobat Solopos terlalu lama menggunakan atau scrolling media sosial.
- Tidak dapat menikmati momen apapun tanpa memposting
Mendapatkan like terkadang menjadi kebahagiaan bagi sebagian orang, tetapi menikmati momen meskipun tidak mengunggahnya adalah hal yang lebih penting untuk diperhatikan. Ketika Sobat Solopos tidak bisa menikmati momen apapun tanpa mengunggahnya di media sosial, merupakan pertanda bahwa terdapat ketergantungan pada validasi lewat media sosial.
- Media sosial tidak menyenangkan lagi
Merasakan media sosial yang sudah tidak meyenangkan, mengisyaratkan bahwa Sobat Solopos sudah lelah dan tidak lagi menikmati interaksi dalam media sosial. Hal ini menunjukkan pertanda saatnya untuk melakukan detoks media sosial.
Melakukan detoks media sosial bisa dilakukan dengan cara menerapkan langkah-langkah mudah seperti mengontrol emosi saat menggunakan ponsel, membuat jadwal kapan harus berhenti bermedia sosial, menggunakan aplikasi pelacak waktu yang dihabiskan saat bermedia sosial, berhenti berselancar dalam media sosial sebelum tidur, dan yang paling penting adalah mematikan notifikasi agar tidak mengganggu.
Menggunakan media sosial harus dilakukan dengan bijak agar tidak berpengaruh buruk bagi diri sendiri ataupun lingkungan disekitar.
Baca juga: Tak Ingin Kecanduan Media Sosial, Berikut Cara Mengatasinya