SoloposFM, Sebanyak 405 dokter gugur sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Jumlah itu berdasarkan data Ikatan Dokter Indonesia (IDI) per Minggu (27/6/2021).
Sementara Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) menyebut kurang lebih 1.000 perawat positif terinfeksi virus corona sejak libur Lebaran Mei 2021. Relawan pun banyak yang tumbang.
Membludaknya jumlah pasien Covid-19 sejak Juni 2021 membuat sejumlah rumah sakit harus berhenti menerima pasien akibat kekurangan tempat tidur. Rumah sakit mulai mendirikan tenda-tenda darurat di halamannya demi menampung pasien Covid-19 yang tak kebagian ruangan.
Di Solo
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Solo, Jawa Tengah, mengungkapkan ada 13 dokter meninggal dunia akibat Covid-19 saat bertugas. Jumlah dokter meninggal dunia tersebut tercatat dari sejak awal pandemi Covid-19 hingga sekarang.
Baca juga : Hoax Kala PPKM Darurat, Aktivis AJI : Gandeng Tokoh Agama dan Guru Untuk Melawannya!
Mengutip dari Solopos.com, Ketua IDI Cabang Solo Adji Suwandono, mengungkapkan para dokter yang meninggal dunia tersebut merupakan dokter umum dan spesialis. Para dokter yang meninggal dunia tersebut usianya rata-rata 50 tahun ke atas. Dapatkan informasi, inspirasi dan insight di email kamu.
Selain itu, lanjut Adji, jumlah dokter yang menjalani isolasi mandiri (isoman) tercatat ada sebanyak 20 orang. Kemudian dirawat di rumah sakit ada sembilan orang. Menurut Adji, dokter yang terpapar Covid-19 dan menjalani isoman tersebut mengalami gejala batuk, pilek, sesak dan anosmia. Sedangkan dokter yang dirawat di rumah sakit karena mereka mengalami penurunan saturasi oksigen di bawah 95.
Adji mengatakan, IDI kesulitan untuk mencari pengganti dokter yang meninggal dunia akibat Covid-19 saat bertugas tersebut.
Baca juga : Idul Adha 2021, Pendengar SoloposFM : Sholat Ied Di Rumah Saja!
“Karena kaitan dengan ilmu atau kompetensi beliau-beliau yang sudah wafat ini tinggalkan sehingga harus mencari ganti tidak secepat yang kita kira itu. Sehingga ini masih digodok terus untuk regulasinya dan tata laksana bagaimana itu nanti relawan bisa menggantikan peran-peran dokter yang sudah meninggal tadi,” pungkas Adji.
Opini Pendengar Solopos FM
Hasil polling SoloposFM, pada program Dinamika, Kamis (22/7/2021), seluruh peserta poling sepakat jika jerih payah nakes harus diapresiasi melalui ketaatan akan menjalankan protokol kesehatan oleh masyarakat.
Berikut sejumlah opini mereka:
“Pastinya kita selalu mendoakan dan memberikan semangat pada nakes. Buat saya selalu taat prokes, keluar bila urgent,” tulis Priyanto Sasongko.
“Kebijakan yang tidak konsisten berakibat fatal ke SDM di lapangan, termasuk dalam penangan nakes sebagai garda terdepan,” ungkap Ahmad Sanusi.
“Sederhana saja! Cukup patuh dan bertanggung jawab dalam menerapkan protkes dan mentaati peraturan yang berlaku, disamping pola hidup bersih dan sehat,” tulis Ahmad.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]