Solopos FM – Pernahkah Anda merasa ingin ngemil atau makan sesuatu menjelang tengah malam? Akibat tidak bisa tidur, mengonsumsi makanan kecil sepertinya menjadi salah satu solusi, sebelum kemudian berusaha untuk kembali tidur. Bila Anda sering melakukan hal ini, sebaiknya segera ubah dan hentikan kebiasaan buruk ini. Sebab, mengonsumsi makanan tengan malam, apalagi saat Anda tidak merasa lapar, bisa berisiko merusak hippocampus, bagian otak yang berfungsi untuk menyimpan memori. Sabtu (02/12/17).
Dilansir dari peneliti University of California, di Los Angeles, AS. Para peneliti menguji teori ini pada tikus. Tikus merupakan hewan nokturnal (aktif pada malam hari), sehingga akan makan pada malam hari. Oleh karena itu, para peneliti menguji sebagian tikus dengan diberi makan pada malam hari dan sebagian lainnya pada siang hari, saat tikus biasanya tidur. Setelah makan, masing-masing tikus dipisahkan dalam kandang khusus dan diberi kejutan. Pada keesokan hari, para tikus dikembalikan ke kandang yang mereka dapat kejutan. Bagi tikus yang makan pada malam hari menunjukkan tanda-tanda ketakutan, yang menunjukkan bahwa mereka ingat kejutan hari sebelumnya, sementara yang makan pada siang hari tidak bereaksi.
Menurut para peneliti, tikus yang makan pada waktu seharusnya ia tidur, ternyata kekurangan protein CREB, salah satu kunci terbentuknya jam biologis manusia, dan berguna untuk membentuk memori. Ini merupakan bukti awal bahwa makan tidak sesuai jadwal yang tepat, dapat merugikan kesehatan, bahkan memengaruhi kemampuan belajar dan memori.
Meski begitu, penelitian ini belum sepenuhnya dapat diterapkan pada manusia. Hingga sekarang, pengaruh makan di jam istirahat tubuh seorang manusia, masih harus dibuktikan lebih lanjut. Namun penemuan ini tetap penting sebagai peringatan bagi mereka yang sering begadang atau sering kerja shift malam. Kesibukan manusia modern mengakibatkan jadwal aktivitas menjadi berantakan, sehingga waktu makan jadi tidak sesuai. Baru kali ini ada bukti bahwa makan di luar jam normal memberikan pengaruh besar terhadap memori. [Zainul Anwar]