SoloposFM, Underpass Makamhaji mulai diperbaiki mulai Senin (21/2/2022) hingga Senin (7/3/2022) dengan menutup total akses di lokasi tersebut. Perbaikan underpass Makamhaji selama dua pekan tersebut jelas berdampak pada kepadatan di sejumlah ruas jalan di Kota Solo.
Potensi kepadatan lalu lintas tampak di Simpang Kleco, Simpang Faroka, Simpang Kerten, Simpang Purwosari, dan Simpang Gendengan. Selain itu, di Jl. Dr. Radjiman (Sabar Motor), kemudian di Tugu Wisnu-Girimulyo.
Intervensi Lalin
Kabid Lalu Lintas Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Solo, Ari Wibowo, dalam Dinamika, Selasa (22/02/2022) mengatakan penumpukan terberat bakal terjadi di sisi barat, lantaran kendaraan roda empat yang biasanya melalui underpass Makamhaji bakal beralih ke rute lain, salah satunya Kleco – Kerten. Kemudian, untuk kendaraan roda dua dan kendaraan kecil lain diprediksi melintasi Underpass Transito.
Baca juga : Memasuki Musim Hujan, Simak Empat Tips Anti Rebahan Ini Agar Tetap Produktif
“Intervensi kami lakukan untuk mengamankan arus lalin menuju Solo atau meninggalkan Solo. Memang arus tersendat karena tertahan di batas kota, diantaranya Purwosari dan Kleco. Jadi masyarakat mohon melakukan managemen waktu perjalanan. Hindari melintasi seputaran kawasan tersebut di jam padat. Seperti jam berangkat dan pulang kantor,” ungkap Ari.
Perbaikan Underpass Makamhaji juga berdampak pada peralihan rute bus Batik Solo Trans (BST) Koridor 3. Rute bus jurusan Terminal Kartasura – Tugu Cembengan itu tak lagi melewati lintas bawah tersebut. Akibatnya, penumpang yang acapkali naik turun di daerah Pasar Jongke ke barat maupun sebaliknya sepanjang tiga kilometer bakal tak terlayani.
Baca juga : Tinggal Klik, Ini Lima Cara Jaga Protokol Kesehatan dan Imun Tubuh dalam Satu Genggaman
Opini Sobat Solopos
Dalam Dinamika, Selasa (22/02/2022) Sobat Solopos mengungkapkan beragam opininya. Berikut sejumlah opini mereka :
“Kenapa underpass sering rusak? Konstruksi bangunannya, campuran materialnya? Sumber mata air yang cukup besar membuat jalan cepat rusak? Arus lalin cukup padat, utamanya truk muatan berat yang cepat membuat jalan rawan rusak,” papar Sriyatmo.
“Saya sudah punya jalur lain. Jadi tidak terlalu terdampak,” ungkap Fredy.
“Saya setuju bila kendaraan dengan tonase berat tidak boleh lewat underrpass agar awet. Dialihkan ke jalan lain saja. Terutama truk kountainer dan bus,” tulis Priyanto.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]