• Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
Radio Solopos FM
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks
No Result
View All Result
Radio Solopos FM
No Result
View All Result
Home Opini

Transformasi Farmasi Geriatri: Upaya Menjamin Keamanan Terapi Obat bagi Lansia

Abu Nadzib by Abu Nadzib
19 May 2025
in Opini
0
obat farmasi untuk lansia opini

Prof. Dr. apt. Yulistiani, Dra., M.Si (Istimewa)

Radio Solopos — Peningkatan usia harapan hidup manusia merupakan fenomena global yang menghadirkan tantangan baru dalam sektor kesehatan.

Di bidang farmasi fenomena ini terutama terkait penggunaan obat pada populasi geriatri atau yang sering kita sebut kelompok lanjut usia (lansia).

Berdasarkan data yang ada, populasi lansia di Indonesia dan dunia terus meningkat.

Pada tahun 2030, diproyeksikan jumlah lansia di Indonesia akan mencapai lebih dari 19% dari total populasi.

Angka ini akan menjadi tantangan besar bagi sistem kesehatan, khususnya dalam manajemen terapi obat.

Populasi geriatri seringkali mengalami berbagai penyakit kronis dan membutuhkan penggunaan obat secara teratur untuk mengelola kondisi kesehatannya.

Beberapa hasil studi melaporkan bahwa penggunaan obat pada populasi ini seringkali kompleks dan berisiko tinggi, karena faktor-faktor seperti perubahan fisiologis yang terkait dengan usia, polifarmasi, dan peningkatan risiko interaksi obat yang potensial terjadi.

Risiko tinggi

Dalam menghadapi kompleksitas ini, peran farmasi klinis menjadi semakin penting.

Farmasis klinis memiliki pengetahuan dan keahlian khusus dalam mengelola, memantau, dan mengevaluasi terapi obat pada pasien, termasuk pasien geriatri.

Sebagai kelompok yang rentan, pasien lansia menghadapi risiko tinggi terkait polifarmasi, interaksi obat, efek samping obat, serta komplikasi akibat perubahan fisiologi tubuh.

Studi menunjukkan bahwa lebih dari 40% pasien lansia mengalami efek samping obat yang seharusnya dapat dicegah.

Hal ini mengindikasikan bahwa sistem layanan farmasi kita membutuhkan perubahan mendasar dan integratif agar dapat menjamin keamanan terapi obat.

Peran farmasis klinis dalam meningkatkan keamanan penggunaan obat pada pasien geriatri harus berfokus dalam beberapa hal, antara lain penilaian obat, optimalisasi terapi obat, edukasi pasien-keluarga-pengasuhnya, pemantauan dan evaluasi, kolaborasi tim kesehatan, implementasi pedoman dan kebijakan yang baik serta penggunaan teknologi dan inovasi yang memadai.

Kajian peran farmasis klinis dalam meningkatkan keamanan penggunaan obat pada pasien geriatri dapat memberikan wawasan yang berharga bagi praktisi kesehatan dan pemangku kepentingan lainnya dalam menyediakan layanan yang optimal bagi populasi lanjut usia.

Kerja sama tim antara farmasis klinis dengan anggota tim kesehatan lainnya, seperti dokter dan perawat, juga sangat penting dalam meningkatkan keamanan penggunaan obat pada pasien geriatri.

Adanya komunikasi yang terbuka dan kolaboratif, tim kesehatan dapat bekerja sama untuk mengidentifikasi masalah obat, merencanakan intervensi yang sesuai, dan memastikan pemantauan yang teratur terhadap efek terapi obat.

Meskipun peran farmasi klinis dalam meningkatkan keamanan penggunaan obat pada pasien geriatri sangat penting, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi, antara lain keterbatasan sumber daya, kompleksitas kondisi medis pasien geriatri dan kurangnya komunikasi klinik interprofesional.

Upaya kolaboratif antar profesional pemberi asuhan/layanan perlu terus ditingkatkan agar pasien mendapatkan manfaat yang maksimal dari terapi obat yang diterima.

Selain kolaborasi, transformasi layanan farmasi klinik geriatri di era sekarang ini harus segera diwujudkan.

Layanan farmasi klinik geriatri tidak hanya berbicara tentang distribusi obat, tetapi juga harus mencakup proses penilaian terapi, monitoring dan edukasi pasien.

Dengan pendekatan yang komprehensif dan integratif, kita dapat menjamin keamanan dan efektivitas terapi obat, meningkatkan kualitas hidup pasien, dan mengurangi beban pada sistem kesehatan nasional.

Dalam pengembangan layanan farmasi klinik geriatri, transformasi ini harus didasarkan pada tiga pilar utama, yakni penyesuaian kebijakan dan regulasi, peningkatan kompetensi farmasis klinik, pengembangan teknologi digital dan sistem informasi.

Era digital membuka peluang besar untuk mendukung layanan farmasi klinik geriatri.

Sistem informasi kesehatan yang terintegrasi memungkinkan monitoring terapi obat secara real time, deteksi dini risiko interaksi obat, dan penyediaan informasi akurat kepada pasien dan tenaga kesehatan.

Transformasi ini tidak dapat dilakukan secara parsial, diperlukan pendekatan holistik yang melibatkan berbagai pihak meliputi: kolaborasi multidisiplin edukasi dan pemberdayaan pasien.

Diperlukan lebih banyak penelitian di bidang farmasi klinik geriatri untuk mengidentifikasi pendekatan terapi yang paling aman dan efektif.

Pengembangan layanan harus didukung oleh data berbasis bukti, termasuk data lokal yang relevan.

Beberapa penelitian mengembangkan prototipe layanan agar dapat mendesain model layanan farmasis klinik terbaik dan komprehensif.

Dengan mengintegrasikan peran pemangku kepentingan ke dalam kerangka ini dapat menghasilkan model layanan farmasi klinik geriatri yang komprehensif dan integratif.

Model yang dibuat ini mendefinisikan tanggung jawab seluruh pemangku kepentingan dalam proses layanan yang terkoordinasi, dan mengintegrasikan farmasis klinik sebagai bagian dari tim interprofesional-pasien.

Dengan memberikan layanan komprehensif yang berpusat pada pasien dan berfokus pada farmakoterapi yang optimal dapat memberikan jaminan medication safety serta patient safety.

Keamanan Terapi Obat

Transformasi layanan farmasi klinik diperlukan untuk menjamin keamanan terapi obat bagi pasien lanjut usia (lansia) merupakan suatu hal yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas hidup populasi khusus ini dan mencegah potensi risiko yang dapat ditimbulkan oleh penggunaan obat yang tidak tepat.

Pada dasarnya, transformasi ini membutuhkan pendekatan yang komprehensif dan integratif, mencakup pemahaman karakteristik lanjut usia, manajemen obat yang cermat, pendekatan multidisiplin, edukasi pasien dan keluarga, penerapan teknologi informasi yang memadai, penyusunan pedoman dan protokol yang terinci.

Dengan transformasi layanan farmasi klinik, kita dapat mencapai beberapa manfaat yang signifikan dalam meningkatkan keamanan terapi obat pada pasien lanjut usia, dengan cara:

– mengurangi kesalahan pemberian obat,
– mengatasi atau mengurangi polifarmasi,
– meminimalisasi resiko efek samping obat melalui pemantauan yang ketat dan pendekatan terapi berbasis bukti,
– menurunkan angka risiko jatuh,
– menyarankan penghentian pemberian obat,
– memastikan terapi obat yang tepat,
– memberikan edukasi yang tepat kepada pasien,
– mengoptimalkan kualitas hidup pasien serta memperbaiki kesehatan fisik, mental, dan sosial pasien lanjut usia.

Dengan demikian beban sistem kesehatan akan berkurang dan dengan pengelolaan terapi obat yang lebih baik, angka rawat inap akibat komplikasi obat dapat ditekan, sehingga mengurangi biaya kesehatan secara keseluruhan.

Artikel ini ditulis oleh Prof. Dr. apt. Yulistiani, Dra., M.Si, Guru Besar Bidang Ilmu Farmasi Klinik Geriatri, Fakultas Farmasi, Universitas Airlangga, Surabaya (muat di Espos.id edisi 12 Mei 2025)

Tags: farmasiobat lansia
Previous Post

PPIH Arab Saudi: Kejadian Negatif yang Dialami Jemaah Haji di Tanah Suci Bukan Azab!

Next Post

Innalillahi, Suami Wartawan Kenamaan Najwa Shihab Meninggal Dunia Sore Ini

Next Post
suami najwa shihab meninggal dunia

Innalillahi, Suami Wartawan Kenamaan Najwa Shihab Meninggal Dunia Sore Ini

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

No Result
View All Result

Berita Terbaru

  • Masyarakat Harus Aktif dalam Pembangunan Desa, Program Sering Terhambat karena Warga Cuek
  • Kejagung Tangkap Mantan Bos Sritex karena Kasus Dugaan Korupsi Fasilitas Kredit
  • Ketua DPRD Jateng Dorong Generasi Muda Kreatif Ciptakan Lapangan Kerja
  • Rutin Menggelar Pertunjukan Wayang Kulit, Sumanto: Harus Ada Regenerasi Dalang
  • Petani Jateng Diimbau Gunakan Pupuk Organik demi Ketahanan Pangan Nasional

Category

  • Lifestyle
  • Opini
  • News
  • Program
  • Event
  • Podcast
  • Galery Foto

Site Links

  • Log in
  • Entries feed
  • Comments feed
  • WordPress.org
  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Privacy Policy
  • Contact

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.

No Result
View All Result
  • Home
  • News
  • Lifestyle
  • Opini
  • Program
  • Video
  • Event
  • Podcast
  • About Us
  • Indeks

© 2025 JNews - Premium WordPress news & magazine theme by Jegtheme.