Radio Solopos, EKONOMI BISNIS – Kaum-kaum cashless mari merapat. Cashless yang lebih dari sekedar gaya hidup, bahkan ada yang bagi – bagi fitrah lebaran besok sudah mempersiapkan QRIS. Gimana ya vibesnya yang tinggal scan? Ada yang mau coba juga?
Perkembangan teknologi yang saat ini semakin berkembang juga mempengaruhi banyak aspek finansial. Salah satu contohnya adalah munculnya cashless society. Cashless society adalah kegiatan transaksi keuangan yang tidak lagi menggunakan uang tunai, tetapi sudah dalam bentuk kartu, baik berupa kartu kredit, kartu debit, maupun payment gateaway.
Dengan munculnya cashless society, sebenernya banyak masyarakat yang merasakan dampak positif dari fenomena ini. Seperti, tidak perlu lagi untuk membawa uang tunai yang akan mengurangi kemungkinan pencurian dari dompet dan mengurangi ketidaknyamanan karena membawa uang tunai dengan jumlah yang banyak.
Cashless society juga berpotensi untuk mengurangi transaksi menggunakan uang palsu. Namun, apakah hadirnya cashless society hanya memberikan dampak positif kepada penggunanya? Ternyata jika kita salah memanfaatkan fenomena ini, cashless society bisa memberikan dampak negatif kepada kita.
Dampak Negatif Cashless Society:
Bahaya Kartu Hilang
Meskipun terdapat beberapa instrument metode cashless yang sering digunakan oleh masyarakat, namun kita akan membahas salah satu instrumentnya, yaitu kartu debit atau kredit.
Salah satu risiko dari cashless dengan instrument kartu adalah jika kartu hilang. Bayangkan saja jika Sobat memiliki saldo yang besar di kartu Sobat, lalu kartu tersebut tidak sengaja hilang. Untuk itu, pastikan untuk menyimpan kartu dengan baik, tidak ada salahnya untuk mengalungkan kartu di leher atau menempelkan kartu pada casing handphone.
Solusinya, kini telah banyak perusahaan teknologi finansial yang menyediakan layanan keuangan tanpa menggunakan kartu dan bisa diakses menggunakan gadget. Ada juga layanan keuangan berbasis QR Code QRIS yang memungkinkan Sobat melakukan pembayaran dengan men-scan kode pembayaran di tempat belanja pilihan Sobat. Dengan begini, identitas dan alat pembayaran mu menjadi lebih aman dan terlindungi.
Lebih Boros
Hadirnya cashless society membuat Sobat semakin jarang menyimpan uang dalam bentuk fisik. Ketika Sobat melakukan transaksi menggunakan uang fisik, Sobat akan tahu jumlah serta sisa uang yang Sobat punya.
Namun, jika Sobat menggunakan metode cashless, walau Sobat tahu sudah mengeluarkan uang, tetapi transaksi tersebut tidak terjadi secara fisik. Hal ini mengakibatkan berkurangnya kesadaran sehingga akan muncul kecenderungan untuk terus menghabiskan uang dan akhirnya berujung pada pemborosan.
Sobat bisa mencegahnya dengan melihat saldo yang masih dimiliki tiap kali melakukan transaksi. Hal ini untuk memberikan kesadaran terhadap saldo yang Sobat punya supaya terhindar dari pemborosan.
Rentan Mengalami Cyber Crime
Jika di penjelasan awal cashless society bisa memberikan rasa aman karena terhindari dari copet. Bukan berarti metode cashless akan memberikan keamanan penuh. Pada metode cashless akan ada cyber crime yang bisa mengancam finansial Sobat. Mereka bisa dengan mudah meretas beberapa instrument pendukung metode cashless.
Untuk mencegahnya, jangan pernah memberikan PIN, username, password ataupun token internet banking Sobat kepada siapapun. Selain itu, hindari penggunaan wifi publik saat bertransaksi, dan jangan tergiur dengan iming-iming hadiah yang harus memberikan informasi terkait kartu kredit atau debit Sobat.
Perlu Pemahaman Teknologi
Faktor lainnya yang juga menghambat adalah persoalan kemampuan dari masyarakatnya. Tidak jarang, alat transaksi nontunainya sudah tersedia, tetapi orang-orang tidak tahu cara mengoperasikannya.
Karena metode cashless berbasis pada sistem elektronik, pengguna perlu memiliki pemahaman yang cukup mengenai teknologi dan pemakaiannya. Sistem cashless menuntut penggunanya untuk dapat berinteraksi dan menggunakan perangkat elektronik baik berupa mesin ATM, mesin EDC, maupun smartphone.
Hal ini bisa menjadi kendala bagi beberapa orang yang belum terbiasa menggunakan teknologi, seperti kaum lansia atau generasi baby boomer yang masih banyak jumlahnya di Indonesia.
Menimbulkan Hutang
Dampak negatif yang terakhir dari munculnya cashless society adalah menimbulkan hutang. Namun, timbulnya utang dari fenomena ini disebabkan dari tingkah laku pengguna itu sendiri. Jika Sobat pengguna fenomena cashless society dan menggunakan kartu kredit Sobat harus berhati-hati.
Karena penggunaan kartu kredit bisa menyebabkan Sobat secara tidak sadar akan bertransaksi terus menerus tanpa harus mengurungi uang yang saat ini Sobat punya. Atau dengan hadirnya PayLater, sebuah layanan yang bisa membayarkan belanjaan Sobat lebih dahulu.
Jika Sobat salah langkah menggunakan layanan tersebut, tagihan dan bunga yang membengkak bisa menjerat Sobat. Jika Sobat menggunakan instrument metode cashless tersebut untuk keperluan produktif, hal tersebut tidak mengapa. Tetap pastikan untuk membayarnya kembali secara tepat waktu dan full payment.
Tetapi jika Sobat gunakan untuk kebutuhan konsumtif, hindari dari sekarang. Karena hanya akan memberikan hutang yang menumpuk kedepannya.