SoloposFM–Sekitar 100.000 rumah untuk pekerja yang tergolong Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) akan dibangun Pemerintah. Keputusan itu mengemuka setelah akhir pekan ini, PT PP (Persero) Tbk bersama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Ketenagakerjaan dan Konfederasi Serikat Perkerja Seluruh Indonesia (KSPSI) menandatangani nota kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU).
MoU tersebut ditandatangani untuk mendukung program Sejuta Rumah yang dicanangkan pemerintah dalam bentuk Pengembangan Hunian Pekerja bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di daerah kawasan industri di seluruh wilayah Indonesia dalam 5 (lima) tahun ke depan.
Untuk kontraktor yang akan melakukan pembangunan, pihak-pihak tersebbut telah menunjuk PT Roudhoh Nusantara bersama PT BGMC Maha Agung.
“Implementasi pengembangan hunian tersebut merupakan momentum penting era Pemerintahan Presiden Jokowi, karena BPJS Ketenagakerjaan memiliki peserta dari kalangan pekerja dengan jumlah sangat besar,” kata Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Rudy Prayitno, SE yang juga Anggota Dewan Jaminan Sosial Nasional (DJSN) dalam keterangannya yang diterima detikFinance, Minggu (18/9/2016).
MBR dalam kacamata kepemilikan rumah adalah mereka yang berpenghasilan maksimal Rp 4 juta/bulan bagi yang ingin membeli rumah dan maksimal Rp 7 juta bagi yang ingin membeli rumah susun atau apartemen.
Rudy juga mengatakan, lewat kerjasama ini, pihaknya akan terlibat langsung mengawal proses pembangunan konstruksi rumah MBR hingga didistribusikan kepada masyarakat dalam bentuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR).[dtp]