
Solopos FM – Pemerintah Kota Surakarta telah merampungkan kajian peta jalan (roadmap) program Kota Cerdas Pangan. Rencananya, peta jalan tersebut bakal mulai diterapkan pada awal tahun 2023. Kehadiran peta jalan diharapkan dapat mendorong upaya pengelolaan pangan yang adil dan berkelanjutan.
Sebagai informasi, penyusunan roadmap Kota Cerdas Pangan merupakan tindak lanjut keikutsertaaan Solo dalam Pakta Milan, November 2020. Pakta Milan adalah perjanjian internasional yang mendorong terwujudnya kota-kota cerdas pangan di dunia.
Kepala Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Solo, Sultan Nadjamuddin, mengatakan peta jalan Solo Kota Cerdas Pangan sudah selesai disusun. Kajian peta jalan dikerjakan sepanjang tahun 2022 setelah Pemkot memetakan kondisi pangan dan menerima masukan stakeholder. Sultan mengatakan Pemkot tinggal menunggu payung hukum untuk mengimplementasikan roadmap pada 2023. “Kajiannya sudah selesai, tinggal nunggu perwali (peraturan wali kota)-nya tahun depan,” ujar Sultan pada konfrensi pers yang digelar di Hotel Indah Palace Solo, Kamis (29/12/2022).
Ada enam pilar yang mendasari penyusunan peta jalan yakni tata kelola pangan, pola makan dan gizi berkelanjutan, keadilan sosial dan ekonomi, produksi pangan, pasokan dan distribusi pangan, serta sampah pangan. Keenam pilar tersebut diwujudkan dalam sejumlah rencana strategis pada 2023 hingga 2032. Sultan mengatakan Kota Solo bakal fokus pada empat pilar yakni produksi pangan, tata kelola pangan, sampah pangan dan keadilan sosial dan ekonomi. “Isu kerawanan pangan kini sedang banyak dibicarakan. Kami ingin mendorong gerakan food sharing untuk pengelolaan pangan berlebih. Hal ini perlu melibatkan hotel, restoran dan sektor swasta,” ucapnya.
Selain Bappeda, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) menjadi organisasi perangkat daerah (OPD) yang intens mendorong terwujudnya Solo menjadi Kota Cerdas Pangan. Belum lama ini DKPP menggelar sejumlah kegiatan seperti pencanangan kampung cerdas pangan, pasar tani dan bazar pangan murah.
Kepala DKPP, Eko Nugroho Isbandijarso, mengatakan DKPP berkomitmen menyukseskan Solo menjadi Kota Cerdas Pangan lewat kegiatan yang berkelanjutan. Oktober lalu DKPP mencanangkan Kelurahan Joglo sebagai kawasan cerdas pangan. “Di sana sudah ada lahan sayuran, budidaya ternak hingga maggot yang terintegrasi. Warga juga sudah bisa menghasilkan produk olahan pangan dari lahan yang dikelola. Harapannya inisiatif ini bisa menular ke kelurahan lain,” ujarnya.
Saat ini sudah ada SE Wali Kota Solo tentang Kota Cerdas Pangan yang memberikan imbauan soal pemanfaatan lahan, pemisahan sampah pangan hingga pemilihan makanan beragam dan bergizi untuk kegiatan pemerintahan. Pemkot juga telah memasukkan elemen cerdas pangan dalam RPJMD 2021-2026 serta RAD Pangan dan Gizi 2022-2026. Dengan adanya peta jalan hingga 2032, DKPP yakin pengelolaan pangan di Kota Bengawan bakal lebih terarah. “Muaranya menuju sistem pangan yang adil dan berkelanjutan,” ujar Eko.