SoloposFM, Dampak sosial ekonomi dari mewabahnya Covid-19 (Corona) memantik kepedulian warga untuk mengumpulkan donasi dan disumbangkan kepada tetangganya yang pra sejahtera di kawasan Pasar Kliwon. Warga berinisiatif membuat “Jemuran Berbagi”.
“Longgarkan rejekimu untuk berbagi, sing raiso blonjo njupuko, sing barange okeh nyumbango, ingatlah berbagi jangan selalu di ingat,” begitu slogan yang tertulis.
Warga yang membutuhkan bisa mengambil bahan pangan yanga da di jemuran tersebut. Sedangkan warga yang ingin mambantu, bisa mencantelkan bahan kebutuhan yang mereka punya di cantelan tersebut juga.
“Harapannya ada subsidi silang apabila ada warga yang tidak bisa makan bisa mengambil di jemuran dan apabila memiliki rejeki lebih bisa mencentelkan di jemuran, semoga kegiatan ini bisa bersinergi dalan penanganan Covid-19. Untuk berbagi tidak perlu wah, yang membutuhkan silakan ambil, yang longgar silakan mengisi. Mari sama-sama kita cek saudara-saudara kita yang tak serumah, tetangga kanan-kiri, apakah mereka kenyang atau dalam kelaparan, atau anak-anak mereka yang menangis kehabisan susu, sisihkan rejeki kita untuk membantu minimal yang dekat dengan kita dulu,” ucap pemuda asli Joyosuranini.
Ada 3 pos kegiatan jemuran, pertama beralamat Mipitan Semanggi RT 06 Rw 05 Mojo Pasar Kliwon, kedua Gabudan RT 01 RW 08 Joyosuran Pasar Kliwon, dan ketiga Ngledokan RT 03 RW 03 Joyosuran Pasar Kliwon.
“Terimakasih telah memberi kepercayaan kepada kami untuk menyalurkan warga terdampak korona. Saat pandemi Covid-19 seperti saat ini banyak yang tidak bisa bekerja secara maksimal, insya Allah sangat membantu mereka,” ungkap pegiat sosial Tri Purwadi.
Tri menjelaskan, kegiatan ini merupakan inistaitif Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) Joyosuran untuk menggerakkan warga bersosial dan mengedukasi msyarakat saling berbagi dan memiliki empati yang tinggi.
“Sejak 2 April 2020 hingga sekarang kita telah membagikan mie 50 karton, telur 95 kg, gula pasir 50 kg, 200 teh kemasan kecil, 10 susu rentang, 20 kaleng susu, 200 kg beras, 100 biji gorengan, 2500 masker, 1500 nasi box dan sayuran 5 cold,” jelas Tri.
Kegiatan Sosial
Warga juga melakukan survei peta kemiskinan. Diantaranya terhadap janda miskin hingga program pengentasan anak putus sekolah. Hingga saat ini sudah ada 13 anak yang terjaring.
Tak hanya berbagi, banyak kegiatan yang telah dilakukan seperti pembagian disenfektan setiap hari selama Kejadian Luar Biasa (KLB), pelayanan penyemprotan, hingga pembagian 400 takjil.
Kultur ta’awun
Jatmiko, Penceramah Pegiat Tahsin 6 M (Membaca, Mempelajari, Memahami, Melaksanakan, Mensyiarkan dan Melestarikan al Quran hadits) mengungkapkan bulan Ramadhan Allah SWT memberi kesempatan Muslimin untuk meningkatkan ketakwaan diwujudkan nilai kemanusiaan tanpa pamrih dan suka rela.
Ramadan mampu menciptakan kultur ta’awun dan keceriaan dalam berbagi. Ramadan tarbiyah untuk bersedekah, madrasah yang efektif untuk menyapa mereka yang kurang beruntung.
“Semangat Ramadan tebarkan virus positif filantropisme, yaitu kesadaran mendekati Allah Swt., dengan jalan memberi, mencintai orang papa, dan membantu sesama. Ajaran berpuasa berhubungan kuat dengan pesan moral untuk berbahagia dalam membantu sesama,” ujarnya.
Rasulullah SAW., bersabda :
“Siapa yang menghilangkan kesulitan seorang mukmin dari berbagai kesulitan-kesulitan dunia, niscaya Allah akan menghilangkan kesulitan-kesulitannya hari kiamat. Dan siapa yang memudahkan orang yang sedang kesulitan niscaya akan Allah mudahkan baginya di dunia dan akhirat . . . dan Allah akan senantiasa menolong seorang hamba selama ia mau menolong saudaranya.” (HR. Muslim)
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]