SoloposFM, Grup musik country Lady Antebellum mengubah nama mereka menjadi ‘Lady A’. Keputusan ini diubah karena ‘antebellum’ ternyata terasosiasi dengan perbudakan di Amerika Serikat.
Lewat surat terbuka, salah satu grup musik country sukses ini mengatakan bahwa mereka memilih nama itu 14 tahun lalu terinspirasi dari gaya perumahan antebellum. Namun saat perang saudara di AS, kata itu lalu diasosiasikan dengan perbudakan.
Tiga personelnya yaitu Hillary Scott, Charles Kelley dan Dave Haywood minta maaf karena mereka tidak sadar nama yang mereka pilih bisa menyinggung sebagian orang.
“Kami menyesal dan malu karena kami tidak mempertimbangkan keterkaitan kata ini dengan periode sejarah perang saudara yang melibatkan perbudakan. Kami meminta maaf kepada yang tersakiti akan hal ini dan pada siapapun yang merasa tidak aman, tidak dilihat, atau tidak dihargai,” ungkap grup tersebut.
Sebagaimana dikutip Detik.com, perubahan ini dibuat sebagai respons unjuk rasa besar-besaran yang memprotes rasialisme sistemik di Amerika Serikat. Aksi protes ini dipantik oleh kematian warga kulit hitam, George Floyd, yang tewas dibunuh polisi.
“Mata kami terbuka lebar akan ketidakadilan, ketidaksetaraan dan bias yang selalu dihadapi pria dan wanita kulit hitam setiap hari,” kata grup pelantun ‘Need You Now’ ini.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]