SoloposFM – Pandemi virus corona telah membatasi gerakan orang-orang di seluruh dunia. Hal itu juga berdampak pada pasokan darah yang ada di pusat donor darah, salah satunya Palang Merah Indonesia.
Hal itu seperti disampaikan Sumartono Hadinoto, CEO sekaligus Sekretaris PMI Solo, dalam acara Dinamika 103 Solopos FM, Selasa (1/12/2020). “Di masa pandemi ini permintaan darah tetap banyak, tetapi stok menurun karena masyarakat yang datang untuk mendonorkan darahnya berkurang. Bersyukur beberapa waktu terakhir ini beberapa bank membuka acara donor darah di kantor masing-masing, jadi petugas PMI yang datang ke bank-bank tersebut untuk melayani donor darah. Ini sangat membantu,” tutur Sumartono.
Sumartono menyebutkan, stok darah yang tersedia di PMI Solo ada 1300, dari biasanya mencapai 2000. Namun menurutnya jumlah tersebut masih aman untuk 4 hari. Terlebih pada masa pandemi ini permintaan darah juga turun 20%, karena banyak masyarakat menahan diri ke rumah sakit.
Dia menegaskan PMI menerapkan screenig dan protokol kesehatan ketat, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir untuk melakukan donor darah. “Selain pengukuran suhu badan, kami juga minta pendonor mengisi form untuk screening awal. Selain itu, untuk tempat donor juga kami semprot disinfektan setiap pagi dan sore, kemudian tetap jaga jarak, semua memakai masker, ruangan kami juga diberi pengamat untuk filter HEPA sehingga semuanya aman,” kata Sumartono.
Sementara itu, terkait adanya kekhawatiran sebagian masyarakat terhadap keamanan darah yang didonorkan, Sumartono kembali menegaskan, bahwa pihaknya melakukan screening yang ketat. Menurutnya, “Selain form pokok yang sudah rutin, kami juga menambahkan form untuk masalah Covid, jadi ada gejala apa pun mereka harus menyampaikan. Nah, itu yang kami jaga. Kemudian seperti biasa setelah darah diambil, selalu melalui proses IMLTD (infeksi menular lewat transfusi darah) itu kami menggunakan mesin yang cukup terakhir, yaitu CLIA. Jadi kami tetap berupaya untuk tetap menyediakan darah yang sehat dan bersih bagi para pasien yang membutuhkan darah.”
Sumartono juga mengimbau bagi para penyintas Covid-19 untuk datang ke PMI, untuk mendonorkan plasma darah konvalesen yang bisa menjadi salah satu alternatif terapi bagi pasien Covid-19.
Sementara itu, dalam polling yang dilakukan Solopos FM baik melalui Whatssap maupun Instagram, sebanyak 44 persen responden menyatakan tetap melakukan donor darah saat pandemi, dan 56 persen menyatakan tidak.
Sementara, pendengar SoloposFM, Ahmad Sanusi, mengatakan, “Ini kondisi yang sangat dilematis, ketika darah sangat dibutuhkan oleh masyarakat dan harus bersinggungan dengan kondisi pandemik, maka ada keterbatasan pendonor. Ini adalah situasi yang wajar di tengah wabah virus yang menular, dan jelas ada ketakutan di situ dalam pendonoran darah.”
[Diunggah oleh Mita Kusuma]