SoloposFM, Shodaqoh dan zakat merupakan amalan yang dianjurkan dilakukan oleh umat Islam. Keduanya, sama-sama dilakukan dengan memberikan harta atau sesuatu yang dimiliki kepada orang lain agar bermanfaat untuknya.
Meski sama-sama memberi, dua amalan ini memiliki sejumlah perbedaan. Ahli agama Islam Syafiq Hasyim menjelaskan, shodaqoh dapat diartikan sebagai memberi. Terdapat dua jenis shodaqoh yakni wajib dan tidak wajib.
Baca juga : 4 Film Lokal Ini Wajib Masuk Daftar Tontonan Akhir Pekan Sambil Ngabuburit!
Zakat termasuk ke dalam shodaqoh yang wajib. Sementara, shodaqoh yang tidak wajib meliputi infak dan shodaqoh. Karena bersifat wajib, zakat harus dikeluarkan oleh setiap muslim yang mampu memiliki beras setidaknya 2,5 liter.
Zakat merupakan pemberian harta yang spesifik dan memiliki syarat tertentu. Misalnya, zakat fitrah yang dilaksanakan setahun sekali menjelang Hari Raya Idul Fitri. Ada pula zakat harta berupa penghasilan, perdagangan, dan pertanian yang mesti dikeluarkan dengan perhitungan tertentu.
Penerima Zakat
Zakat ini juga hanya boleh diberikan kepada delapan golongan sesuai ketentuan Alquran Surat At Taubah ayat 60 yakni orang fakir, miskin, amil zakat, mualaf, hamba sahaya, orang yang berutang di jalan Allah, fisabilillah, dan orang yang dalam perjalanan.
Sementara itu, shodaqoh bersifat sunah yang artinya berpahala dan bernilai mulia jika dikerjakan. Berbeda dengan zakat, jika tidak dilakukan maka tidak mendapatkan dosa. Shodaqoh berupa infak merupakan pemberian harta benda dan dapat diberikan kepada siapa saja dan kapan saja.
Baca juga : Dari Sabang Sampai Merauke, Inilah 5 Menu “Indonesia Banget” Yang Bikin Kangen Kampung Halaman
Sedangkan sedekah bermakna lebih luas dan dapat berupa non-materi. Senyum yang tulus kepada orang lain juga bernilai shodaqoh di mata Allah.
Anda bisa langsung menyalurkan ke pihak yang berhak atau menitipkan ke lembaga-lembaga penyalur zakat.
Opini Pendengar Solopos FM
Hasil polling SoloposFM, pada program Dinamika, Senin (10/05/2021), menunjukkan mayoritas Pendengar Solopos FM memilih menyerahkan secara langsung zakat dan shodaqoh mereka ke penerima daripada lewat lembaga. Sebanyak 72% pendengar mengaku memilih menyerahkan langsung, sementara 28% sisanya menyalurkannya melalui lembaga amil zakat.
Berikut sejumlah opini mereka:
“Selama ini saya biasa bayar zakat fitrah langsung karena tahu kehidupannya dan orang yang jaraknya nggak jauh dari rumah. Lebih kenal dan tahu kehidupan kesehariannya. Tapi tahun ini saya akan serahkan ke masjid yg ada di perumahan saya pada H-1 Idul Fitri,” ungkap Priyanto.
“Kalau zakat saya memilih lewat lembaga supaya merata dan tersalurkan dengan tepat. Tapi kalau sedekah biasanya saya serahkan langsung ke orang yang membutuhkan di sekitar saya,” tulis Dini.
“Pilih menyerahkan langsung, diutamakan yang tetangga dekat. Jadi kita tahu kesehariannya seperti apa,” papar Dewi.
“Koq rasanya lebih sreg kalau menyerahkan langsung ya. Entah kepada tukang sampah, atau buruh gendong di pasar. Kadang juga lewat masjid dekat rumah,” ungkap Ari .
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]