SoloposFM, Wacana Presiden Joko Widodo (Jokowi) menjabat selama tiga periode kembali muncul. Terbaru, muncul relawan Jokowi-Prabowo Subianto atau JokPro 2024. Bahkan kelompok tersebut membentuk sekretariat. Sejumlah pihak pun menentang wacana presiden 3 periode, termasuk presiden melalui juru bicara Fadjroel Rachman.
M Qodari, pelantang gagasan Jokowi 3 tiga periode, mengatakan JokPro 2024 merupakan wadah dari beberapa pihak yang menyambut baik gagasan tersebut. Diketahui, gagasan itu juga sempat dilontarkan Qodari pada Februari-Maret lalu.
Baca juga : Liburan Sekolah, Mayoritas Pendengar Pilih Kegiatan Di Rumah Saja
Namun, sejumlah pihak mengkritisi munculnya wacana presiden itu.
PKS menilai wacana jabatan tiga periode presiden membunuh demokrasi sekaligus mengkhianati reformasi. Demikian disampaikan Ketua DPP PKS, Mardani Ali Sera. Oleh karena itu, menurut Mardani, Jokowi perlu lebih tegas menentang wacana tiga periode.
Amanat konstitusi
Merespons dinamika yang ada, Jubir Presiden Fadjroel Rachman mengatakan Jokowi setia terhadap amanat konstitusi.
Berdasarkan Pasal 7 UUD 1945 amandemen ke-1 berbunyi “Presiden dan Wakil Presiden memegang jabatannya selama masa lima tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan yang sama, hanya untuk satu kali masa jabatan”.
Fadjroel menegaskan Jokowi menolak wacana presiden tiga periode beberapa kali. Kemudian Jokowi, kata Fadjroel, juga pernah menyampaikan tidak berniat menjadi presiden selama tiga periode.
Baca juga : Gibran Bagikan SILA KIA Di Sela Mider Projo
Opini Pendengar Solopos FM
Hasil polling SoloposFM, pada program Dinamika, Senin (28/06/2021), semua menolak wacana tersebut dengan beragam alasan.
Berikut sejumlah opini mereka:
“Jabatan presiden cukup dua kali. Tapi the next presiden Ganjar Pranowo,” tulis Yudis.
“Tidak setuju. Ini hanya akal-akalan pihak yang merasa diuntungkan. Presiden sendiri mengatakan iki njlomprongne,” tulis Syamsudin.
“Wacana Presiden Jokowi tiga periode, tidak setuju. Ntar, nggak ada regenerasi. Walaupun relawan jumlahnya ribuan, pemilih lebih banyak(jutaan). Jumlah anggota partai, pengurus, kader, simpatisan dari pusat sampai daerah mungkin bisa dihitung. Masih kalah denga calon jutaan pemilih,” papar Sriyatmo.
“Tidak kasihan Pak Jokowi nya mumet ngurusi rakyatnya. Gantian. Pak Jokowi juga manusia jagi pingin kembali ngurusi mebelnya lagi dan umur juga mempengaruhi,” tulis Endah di Banyuagung.
“Tiga periode itu ide ngawur. Mau membangkitan ORBA?” ungkap Sulung di Kebakkramat.
“Negeri ini sudah hncur oleh orang-orang ambisius yang tak bertanggung jawab. Jerih payah para pejuang sudah dirusak oleh orang-orang yang serakah dan dikuasai egoisme. Jabatan yang hanya titipan, disalahgunakan dalam mengatur negara. Miris, ironis,” lanjut Sriyatmo.
“Saya tidak setuju dengan wacana Pak Jokowi untuk tiga periode. Agar ada regenerasi pemimpin yang lebih muda. Biar Pak Jokowi tidak cepat tua dan bisa menikmati hari tuanya bersama keluarga besarnya. Ttidak pusing dan kurang istirahat ngurusi NKRI yg begitu kompleksnya. Hendaknya Undang-undang harus tetap dipatuhi presiden berkuasa cukup dua periode saja,” papar Priyanto.
“Presiden 3 periode tidak setuju karena tidak konstitusional,” ungkap Zainal di Klaten.
“Yang mencetuskan ide tiga periode mungkin saat Pak Jokowi menjabat 2 periode belum dikasih posisi kursi empuh, makanya punya ide itu. Mungkin bila bisa menjabat 3x dia (pencetus ide) nanti akan minta posisi,” lajut Sulung.
“Isue presiden 3 periode adalah bentuk pelanggaran dan skaligus menabrak UU,” tulis Ahmad Sanusi.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]