SoloposFM, Sebanyak 6 ruas jalan protokol ditutup selama penerapan PPKM Darurat di Kota Solo. Kasatlantas Polresta Surakarta Kompol Adhytiawarman Gautama Putra, menerangkan penutupan tahap II ini menyasar 6 ruas jalan sebagai antisipasi penyebaran Covid-19 saat PPKM Darurat.
Sebanyak 5 ruas ditutup mulai 8 Juli hingga 20 Juli 2021 pukul 07.00 -21.00 WIB yakni Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Pierre Tendean, Jalan Dr Radjiman, Jalan Gatot Subroto dan Jalan Yos Sudarso. Untuk Jalan Slamet Riyadi mulai 9 Juli 2021. Dia menerangkan, aturan itu berlaku bagi semua jenis kendaraan.
Baca juga : Isu Obat Covid-19, Apoteker Farmasi : Jangan Sampai Jadi Korban Hoax!
Dari ke-6 Titik penutupan jalan itu, akan ada pengecualian bagi kendaraan yang memilki kepentingan darurat. Di antaranya ambulace, Damkar, pring-iringan pengantar jenazah, kendaraan TNI-Polri, Satgas Covid-19 dan kendaraan Satgas Darurat.
Batasi Kerumunan
Ahyani, Sekretaris Dearah Kota Solo yang juga Satgas Covid-19 Kota Solo, dalam Dinamika 103 SoloposFM, Kamis (8/7/2021) menerangkan jika penutupan jalan dilakukan pada loaksi yang berpotensi terjadi kerumuman. Untuk memperkuat upaya pemerintah dalam melakukan isolasi bagi penderita Covid-19, maka dilakukan penyekatan atau pembatasan akses hingga penutupan jalan.
“Jangan sampai ada pembeli yang masuk. Untuk layanan online masih bisa. Dampak menumpukan jalan akan dimonitor, tapi hari ini belum kelihatan. Memang tidak terlalu berdampak karena bukan ruas jalan utama. Yang meintas biasanya untuk belanja saja,” ungkapnya.
Ia mengakui hingga saat ini masih banyak terjadi pelanggaran. Untuk itu, penyadaran masyarakat masih harus ditingkatkan.
“Jangan hanya keinginan sesaat dan ego mengorbankan yang lain,” tambahnya.
Kasus Solo
Di Solo menurut Ahyani, jumlah kasus terus meningkat, berbanding lurus dengan kebutuhan oksigen yang juga meningkat. Akibatnya, belanja pemerintah fokus ke penanganan covid-19.
Baca juga : PPKM Darurat, Mayoritas Pendengar Solopos FM Khawatir Dampak Ekonominya
“Masyarakat harus menangani bersama-sama pemerintah. Jangan sampai terus menular.
Harus diwaspadai bersama. Kasus Covid di Solo masih terkendali, dengan ruang isolasi terpusat. penyembuhan juga tidak begitu sulit asal segera isolasi mandiri. Jika tidak tertib maka harus disolasi terpusat,” papar Ahyani lebih lanjut.
Di Solo, kasus harian Covid-19 masih diatas 100. Namun angka ini sebanding dengan jumlah pasien yang sembuh.
“Harapannya PPKM darurat tidak diperpanjang. Semoga dampaknya mulai terlihat.
Angka terpapar dan sembuh syang seimbang menjadi salah satu indikatornya. Trend saat ini sudah mulai bagus. Harus dijaga dan mari berupaya bersama,” pungkasnya.
Opini Pendengar SoloposFM
Dalam Dinamika 103 SoloposFM, Kamis (8/7/2021) mayoritas pendengar SoloposFM mengaku terdampak kebijakan penutupan ruas jalan. Sebanyak 67% pendengar mengaku terdampak. Sedangkan 33% sisanya mengaku tidak terdampak.
Berikut sejumlah opini mereka:
“Menurut saya PPKM ini bagus. Tapi rakyat kecil sangat terkena dampaknya yang mencari uang untuk memenuhi kebutuhan hariannya. Karenanya program vaksinasi harus dipercepat lagi,” tulis Setiawan.
“Biasanya toko-toko yang aku tuju ada di jalan Dr Rajiman dan Gatot Subroto. Tapi, berhubung ada penutupan, ya wis silahkan. Masih ada toko yang dekat dengan kawasan Pajang, jadi masih aman,” ungkap Sriyatmo.
‘Tidak bisa muter di Banyuagung yang di tutup jln Piere Tendean Nusukan. Saya juga tidak tahu kalau jalan Ki Mangun Sarkoro ke Sumber di tutup. Kena dampak juga ini,” ungkap Endah di Banyuagung.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]