SoloposFM, Pemerintah memutuskan untuk memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4 di sejumlah wilayah Pulau Jawa dan Bali hingga 2 Agustus. PPKM Level 4 kembali diperpanjang guna menekan lonjakan kasus virus corona (Covid-19).
Mulanya, pemerintah menerapkan PPKM Darurat 3-20 Juli ketika lonjakan kasus mulai terjadi. Diperpanjang dengan istilah PPKM Level 4 pada 20-25 Juli. Kini PPKM Level 4 kembali diperpanjang oleh pemerintah.
Hingga 25 Juli atau hari terakhir penerapan PPKM Level 4, kasus virus corona di tanah air sudah mencapai 3.127.826 sejak pertama kali diumumkan pada awal Maret 2020. Dari angka itu, sebanyak 2.471.678 telah sembuh dan 82.013 meninggal dunia.
Keluhan Pedagang dan Pemakai Jalan
Di Solo, PPKM memaksa PKL khususnya penjual makanan “Angkringan” untuk tutup lebih awal. Kini pasca PPKM diperpanjang, nasib para PKL Solo akan semakin terdampak. Mereka masih harus bersabar karena kebijakan tersebut.
Baca juga : Menjadi Relawan Covid-19? Relawan Relawangi : Harus Berawal Dari Rasa Kepedulian Ke Sesama
Meski keberatan dengan aturan pembatasan jam operasional sampai pukul 20.00 WIB, para PKL mesti mematuhi aturan itu apabila tidak ingin kena sanksi. Sanksi itu bisa berupa teguran, surat peringatan, hingga penutupan sementara tempat usaha.
Dilansir dari Solopos.com, Pengurus Pasar Pawon sebagai paguyuban penyedia makanan yang dijual para PKL Kota Solo, Agus Mulatoni, mengatakan tidak mempermasalahkan perpanjangan PPKM Darurat. Namun, ia berpendapat pemerintah dalam mengambil kebijakan harusnya menyeimbangkan antara sektor kesehatan dengan sektor ekonomi.
Agus mengatakan para pedagang sudah berusaha mengikuti aturan yang ditetapkan pemerintah. Para pedagang hanya berharap jam operasional dilonggarkan sehingga para pedagang bisa mencapai target penjualan.
Baca juga : Nakes Di Tengah Pandemi, Pendengar Solopos FM : Apresiasi Mereka Dengan Taat Prokes!
Opini Pendengar SoloposFM
Dalam Dinamika 102 SoloposFM, Senin (26/7/2021) pendengar SoloposFM, mengungkapkan berbagai keluhan akan pembatasan selama PPKM . Berikut sejumlah opini mereka:
“Yang bikin pusing, anak-anak saya bekerja ke luar kota. Harus puter-puter cari jalan alternatif sehingga menambah ongkos BBM. Meending kalau dapat subsidi,” keluh Sriyatmo.
“Lihat berita pagi ini, Warteg dan PKL boleh buka terbatas. Hunian pasien covid di kabupaten tempat saya bekerja menurun. Sangat mungkin ini karena PPKM. Well done!” ungkap Aries Hartoto.
“Aturan PPKM level 4 yang makan diwarung max 20 menit. Itu yang ngitungin menitnya siapa kalau warungnya ngantri,” tulis Ragil.
“Serba salah dengan pembatasan yang nggak bisa bebas kemana-mana. Toko langganan yang bukan sembako juga masih pilih online saja. Tapi semua demi kesehatan. Kalau nggak manut ya bakal diperpanjang terus,” ungkap Ida.
“Ribet banyak aturan dan pembatasan. Semoga semua tertib agar tidak diperpanjang lagi,” tulis Dewi.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]