SoloposFM, Pekan ini pemerintah kembali menyampaikan rencana rinci untuk mematikan TV Analog secara bertahap di seluruh Indonesia dan beralih ke siaran digital. Ditargetkan program analog switch ini akan rampung pada November 2022 mendatang. Nantinya program ini akan dilakukan dalam lima tahap, di mana tahap pertama akan dimulai paling lambat pada 17 Agustus 2021.
Geryantika Kurnia, Direktur Penyiaran Kementrian Informasi dan Informatika dalam Dinamika 103 SoloposFM, Rabu (4/8/2021), menyampaikan ada beberapa keuntungan dari program Analog Switch Off (ASO) ini. Di antaranya kualitas siaran TV yang ditonton masyarakat akan menjadi jauh lebih bersih dan berkualitas nantinya.
“Siaran TV digital dinikmati secara gratis. Masyarakat pun tidak perlu ganti televisi lama dengan televisi baru. TV analog terestrial ketika dipindahkan tidak perlu internet tetapi butuh set top box untuk perangkat tv yang lama. Kalau perangkat tv baru dan siap digital tinggal search siaran tv digital,” papar Gery.
Baca juga : Bansos PPKM, Pendengar SoloposFM: Kapan Cairnya?
Untuk menikmati siaran digital, pengguna TV dengan antena rumah biasa/UHF yang menggunakan TV analog perlu memasang set top boxDVBT2 (STB) (alat bantu penerima siaran digital). Bagi pengguna TV digital (televisi yang sudah memiliki penerimaan siaran digital di perangkatnya) dapat langsung menikmati siaran digital tanpa STB.
Tahapan ASO
Tahapan ASO dilakukan dalam lima tahap berdasarkan wilayah, di mana batas waktu seluruhnya tidak melewati 2 November 2022, pukul 24.00 WIB. Rincian tenggat waktu masing-masing tahapan antara lain:
- Tahap I paling lambat 17 Agustus 2021 di 6 wilayah layanan di 15 Kabupaten/Kota.
- Tahap II paling lambat 31 Desember 2021 di 20 wilayah layanan di 44 Kabupaten/Kota.
- Tahap III paling lambat 31 Maret 2022 di 30 wilayah layanan pada 107 Kabupaten/Kota
- Tahap IV paling lambat 17 Agustus 2022 di 31 wilayah layanan di 110 Kabupaten/Kota.
- Tahap V paling lambat 2 November 2022 di 24 wilayah layanan di 63 Kabupaten/Kota.
Baca juga : Pandemi Belum Usai, Pendengar SoloposFm 100% Taat Prokes!
Gery menambahkan, yang akan didapatkan oleh masyarakat dari sisi kualitas gambar yaitu jauh semakin berkualitas. Layanan televisi yang tersedia akan lebih bagus dan lebih interaktif dari yang sudah ada. Artinya, kualitasnya gambar akan lebih jernih dibandingkan menggunakan TV analog.
“Hal ini berlaku bagi seluruh masyarakat yang berada di berbagai pelosok di nusantara. Tiap orang bisa menikmati tayangan beranekaragam yang berkualitas dengan teknologi jernih dan canggih. Dengan begitu, akan terjadi pemerataan siaran televisi berkualitas di seluruh daerah di dalam neger,” pungkas Geryi.
Opini Pendengar SoloposFM
Dalam Dinamika 102 SoloposFM, Rabu (4/8/2021), 57% Sobat Solopos mengaku sudah beralih ke TV digital. Sedangkan 43% sisanya mengaku masih menggunakan TV analog alias belum beralih ke digital.
Berikut sejumlah opini Sobat Solopos:
“Saya sudah beralih digital. Gambar dan suaranya benar menakjubkan seperti multi demensi”, ungkap Yudis.
“TV ku analog 19inch tapi saya sudah pakai sèt top box DVBT2 beberapa bulan yang lalu. Alhamdulillah,tayangannya memang jernih, canggih, tulis Sriyatmo.
“Saya sudah beralih ke TV digital sejak th 2012an, gambar lebih jernih, suaranya jelas, bahkan di share ke 3 tv tetap jernih gambarnya, cukup 1 dg 1 receiver/ antena TV,” papar Priyanto.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]