SoloposFM, Pemerintah kembali memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 2-4 selama 7 hari, mulai 31 Agustus sampai 6 September 2021. Keputusan itu disampaikan Presiden Joko Widodo melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/8/2021).
Untuk perpanjangan PPKM kali ini, banyak daerah yang statusnya turun dari level 4 menjadi level 3 atau level 3 menjadi level 2. Presiden Jokowi juga mengatakan bahwa wilayah yang masuk PPKM level 3 pada penerapan minggu ini adalah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Surabaya Raya, Malang Raya, dan Solo Raya. Untuk Semarang Raya, wilayah itu bahkan ada di level 2.
Baca juga : Pilih-pilih Vaksin, Satgas Covid-19 UNS : Semua Vaksin Baik!
Pelonggaran di Solo
Ketua Pelaksana Satgas Penanganan Covid-19 Solo, Ahyani, dalam program Dinamika, Rabu (01/09/2021), mengatakan sejumlah pelonggaran dilakukan oleh Pemkot Solo menyusul turunnya level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) dari 4 ke 3. Diantaranya dua destinasi wisata yakni Taman Balekambang dan Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) segera dibuka. Penggunaan aplikasi PeduliLindungi menjadi syarat mutlak bagi calon pengunjung untuk dapat mengakses tempat-tempat umum tersebut.
Selain itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Solo juga menyiapkan pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) siswa sekolah. Pelonggaran lainnya adalah izin resepsi pernikahan namun terbatas hanya 20 orang dan dilaksanakan di gedung pertemuan, tempat ibadah, dan bukan balai kampung.
“Pemkot juga mengizinkan restoran maupun food court di mall dan pusat perbelanjaan melayani makan di tempat atau dine in selama maksimal 30 menit dan kapasitas maksimal 30 menit. Izin juga berlaku untuk olahraga di luar ruangan seperti Gelora Manahan. Namun, olahraga di tempat tertutup masih belum diperbolehkan,” papar Ahyani.
Baca juga : PTM Jateng Dimulai, Sobat Solopos : Sudah Saatnya! PJJ Terlalu Lama
Evaluasi sementara untuk mall dan pusat perbelanjaan semakin tertib dan juga kerumunannya bisa dikendalikan.
“Intinya jangan euphoria, harus hati-hati jangan sampai lepas kendali. Sepekan kedepan kita evaluasi, akan kelihatan melonjak lagi atau tidak. Jadi tetep prokes karena ini baru awal. Tujuan kita adalah mencapai level 1 yaitu kenormalan baru dimana dunia usaha dan pendidikan bisa berjalan walau tidak 100 persen,” pungkas Ahyani.
Opini Sobat Solopos
Sobat Solopos dalam program Dinamika, Rabu (01/09/2021), mayoritas Sobat Solopos mengaku masih waspada walau sudah ada pelonggaran. Sebanyak 80% Solopos mengaku masih waspada. Sedangkan 20% sisanya sudah memulai aktivitas secara normal.
Berikut sejumlah opini Sobat Solopos:
“Ikut senang Solo masuk level 3 namun kita jangan lengah. Tetep waspada, tetep patuhi prokes. Dengan pelonggaran yang ada ekonomi mulai menggeliat. Semoga keadaan semakin baik tetep semangat. Salam sehat selalu,” tulis Sony.
“Tetap waspada walau sudah turun grade,” ungkap Rita.
“Kota Solo sudah mulai dibuka. Masuk mall dengan syarat harus punya aplikasi Pedulilindungi. Kalau ada yang tidak punya Hp Android tidak bisa pakai aplikasi, tapi sudah vaksin dengan bawa sertifikat tetap tidak boleh masuk, terus gimana? Ada ibu-ibu yang masuk ke The Park tidak punya aplikasi, tapi punya sertifikat vaksin tetap tidak boleh masuk. Kasihan juga,” tulis Maria.
“Meski Soloraya sudah turun ke level 3 PPKM, saya tetap waspada dan selalu menjalankan prokes ketat. Karena ada beberapa di daerah Soloraya yang tingkat vaksinasinya belum mencapai 50%. Saya bersyukurnya perekonomian sudah bisa berjalan. Di The Park Mall selain pakai pedulilindungi, bila tidak bisa menggunakan kartu/sertifikat vaksin. Saya sudah mencoba hari Minggu masuk Mall dan tidak ada masalah bila sudah punya aplikasi pedulilindungi,” ungkap Priyanto.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]