SoloposFM, Sampah identik dengan barang yang tidak lagi bermanfaat. Namun kala sampah dapat terkelola dengan baik akan bisa bernilai ekonomis dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini lah yang dilakukan Project Sedekah Sampah. Sebuah kegiatan yang dikelola oleh para anak muda di Dusun Malangjiwan, Desa Malangjiwan, Kecamatan Colomadu Kabupaten Karanganyar.
Nah apa saja kegiatannya? Solopos FM bersama Tim P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) Karanganyar, mengupasnya dalam Serba Serbi Inspirasi di Bumi Intanpari. Diketahui, P4GN diketuai langsung oleh Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto.
Dalam program Serba-Serbi Inspirasi di Bumi Intanpari, Kamis (09/09/2021), secara khusus membahas tema “Sedekah Sampah, Menjadi Berkah”. Hadir sebagai narasumber di studio SoloposFM perwakilan Pemuda Desa Malangjiwan yaitu, Tsabita Tsani Habibati, Taufiq Wahyu Nur Hidayat dan Ridhwan Abduh Razzak.
Baca juga : UMKM dan Pasar Tradisional Go Digital, Disdag Kota Solo: Penjual dan Pembeli Harus Gayung Bersambut
Peduli Lingkungan
Tsabita Tsani Habibati salah satu perwakilan pemuda Desa Malangjiwan mengungkapkan program ini merupakan salah satu bentuk unit kepedulian di bidang lingkungan dalam pengurangan limbah sampah. Ide project sedekah sampah berasal dari bentuk keprihatinan dan kesadaran mereka tentang sampah yang terus menumpuk setiap harinya.
“Oleh karena itu di dusun kami, sampah–sampah tersebut yang sebelumnya barang yang terlihat tanpa manfaat, menjadi penuh dengan manfaat. Karena jika sampah dapat dikelola dengan baik akan bisa bernilai ekonomis dan meningkatkan pendapatan masyarakat, khususnya untuk anak muda yang ada di Malangjiwan. Selain kondisi lingkungan desa menjadi bersih dan menjadi lebih baik, kondisi masyarakatnya pun lebih sehat,” papar Tsabita yang kesehariannya adalah seorang wirausaha muda.
Program ini menurut Tsabita memiliki sejumlah tujuan, salah satunya sebagai upaya meningkatkan kesadaran warga maupun pemuda khususnya di Dusun Malangjiwan akan pentingnya hidup bersih dengan pengelolaan sampah yang baik. Project ini juga menjadi wadah kegiatan positif yang kreatif, inovatif, produktif, dan peduli terhadap lingkungan sekitar, serta dapat menghindari anggotanya dari melakukan kegiatan–kegiatan yang negatif.
“Kami juga menjadikan project ini sebagai sarana menimba ilmu dan pengembangan ilmu pengetahuan tentang pemilahan dan pengelolaan sampah yang baik dan benar. Selain juga sebagai upaya menjalin dan mempererat tali persaudaraan antar remaja/pemuda di Malangjiwan pada khususnya dan di luar Malangjiwan pada umumnya,” tambah Taufiq Wahyu Nur Hidayat.
Menurut Taufiq, melalui kegiatan ini juga akan menambah rasa solidaritas antar pemuda–pemudi dengan masyarakat sekitar. Pelajar kelas XII ini menambahkan, selain juga sebagai salah satu sarana pemberdayaan ekonomi yang kreatif dan inovatif.
Tahapan Pemilahan Sampah
Project ini dimulai pada akhir tahun 2020, lebih tepatnya pada tanggal 7 November 2020. Kegiatan ini dilaksanakan rutin setiap sepekan sekali pada hari sabtu pagi. Sejak awal project hingga sekarang sudah mencapai edisi #43 atau 43 kali putaran pengambilan sampah ke rumah warga, dengan memperoleh pemasukan total mencapai Rp 10.665.000.
Baca juga : KPK Peringatkan 36 Kepala Daerah di Jateng Jauhi Korupsi
“Dari pemasukan tersebut sudah kami manfaatkan untuk program kegiatan lain salah satunya untuk pengembangan usaha budidaya lele. Pada awal mulainya project ini, kami pengurus memberikan sosialisasi kepada masyarakat RW 02 Dusun Malangjiwan tentang sampah yang dapat didaur ulang. Sampah yang kami kelola saat ini baru sampah anorganik seperti Marga (kertas), Plastik, Beling (kaca), botol, kardus dan masih banyak lagi,” jelas Ridhwan Abduh Razzak yang juga seorang mahasiswa di tahun pertama.
Teknis kegiatan dari sedekah sampah terdiri beberapa tahap, diantaranya :
- Tahap pertama yaitu pengambilan sampah ke rumah warga.
Dalam tahap ini kami anggota karang taruna terjun bersama mengambil sampah ke masyarakat. Untuk lingkupnya baru 1 dusun (malangjiwan) dan sekitarnya. Pada saat pengambilan, kami terus memberikan sosialisasi tentang sampah anorganik yang dapat di daur ulang.
- Tahap kedua yaitu pemilahan sampah sampah.
Pada tahap ini, sampah yang sudah terkumpul selanjutnya kami pilah dan klasifikasikan sesuai dengan jenisnya. Jenis sampah terdri dari banyak macamnya, seperti kaleng, kardus, besi, botol, dll. Dalam tahap pemilahan ini, kami melibatkan semua kalangan dari yang anak SD hingga anak kuliahan untuk belajar dalam memilah sampah dengan baik dan benar.
Untuk tempat pemilahan berada di depan kompleks masjid besar Al Muttaqiin Malangjiwan, yang sebelumnya tempat pemilahan dan penyimpanan sampah berada di salah satu gudang rumah warga. Setelah pemilahan selesai, sampah kemudian dimasukkan ke dalam gudang sebelum dilakukan pengepulan.
- Tahap ketiga yaitu pengepulan.
Pada tahap ini kami anggota karang taruna bekerja sama dengan pihak ketiga (pengepul) untuk sampah yang sudah dipilah kemudian dijual.
- Tahap keempat yaitu penyaluran hasil sedekah sampah.
Tahap ini merupakan tahap terakhir dari project sedekah sampah. Dari hasil yang terkumpul kemudian dimanfaatkan untuk kegiatan lain dari pemuda dan pengembangan usaha. Perolehan kami bagi untuk lima kebutuhan. Yaitu 30% untuk sosial, 20% untuk pengembangan usaha, 20% untuk kas organisasi, 20% untuk operasional dan 10% untuk tabungan.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]