SoloposFM, Setiap tahunnya pada 17 September diperingati sebagai Hari Palang Merah Indonesia (PMI). Organisasi ini diketahui fokus dalam bidang sosial kemanusiaan. Sebagai bagian dari Penyelenggara Kepalangmerahan dan Perhimpunan Nasional Kepalangmerahan di Indonesia, PMI merupakan salah satu anggota dari komponen Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah.
PMI mempunyai tujuh prinsip dasar Gerakan Internasional Palang Merah dan Bulan sabit merah yaitu kemanusiaan, kesamaan, kesukarelaan, kemandirian, kesatuan, kenetralan, dan kesemestaan.
Semenjak pandemi Covid-19 muncul ke Indonesia pada Maret 2020 lalu, berbagai dampak dirasakan oleh masyarakat. Bukan hanya kesehatan, Covid-19 ini menimbulkan efek pada kehidupan perekonomian masyarakat. Beragam cara pun dilakukan oleh berbagai instansi masyarakat, begitu juga dengan Palang Merah Indonesia (PMI).
PMI Solo
Beragam upaya dilakukan oleh PMI di masa pandemi Covid-19, mulai dari gerakan donor darah, penyemprotan disinfektan, melakukan program edukasi public tentang Prokes, hingga menerima donor plasma konvalesen.
Diketahui plasma ini digunakan untuk terapi plasma konvalesen adalah pemberian plasma darah donor atau sumbangan dari pasien yang telah sembuh dari COVID-19 (penyintas COVID-19) kepada pasien COVID-19. Di dalam plasma darah, terdapat antibodi yang muncul sebagai respons tubuh ketika terinfeksi suatu virus atau bakteri, termasuk virus Corona.
Sumartono, CEO PMI Solo, dalam program Dinamika, Senin (20/09/2021), mengungkapkan PMI Solo termasuk salah satu penyedia plasma konvalesen terbesar di Indonesia. Ketersediaan plasma konvalesen di PMI Solo hingga hari ini mencapai 600 kantong.
Baca juga : Antisipasi Pancaroba, BMKG Jateng : Cuaca Terik Pagi Hingga Siang, Sorenya Potensi Hujan
“Kebutuhan plasma konvalesen pada April lalu sangat luar biasa seiring naiknya kasus positif Covid-19. Namun saat ini menurun banyak, dengan permintaan hanya sekitar 10 kantong plasma perhari,” papar Sumartono.
PMI Solo menurut Sumartono juga terus meningkatkan layanannya. Diantaranya dengan meluncurkan layanan klinik kebidanan dan kandungan hingga penyediaan mobil jenazah VIP yaitu armada Alphard.
“Dengan segala keterbatasan tidak ada yang sempurna, tapi kami terus berusaha memberikan layanan terbaik untuk masyarakat. Dalam rangkaian hari PMI, kami juga mengundang para relawan dan pendonor darah. Antisipasi bencana di musim hujan mendatang, kami juga melakukan pelatihan siaga bencana,” pungkas SUmartono.
Opini Sobat Solopos
Sobat Solopos dalam program Dinamika, Senin (20/09/2021), 50% Sobat Solopos mengaku sudah berkontribusi untuk kemanusiaan. Sedangkan 50% sisanya mengaku belum berkontribusi.
Berikut sejumlah opini mereka :
“Masa pandemi seperti ini berkontribusi untuk kemanusiaan cukup dengan menjaga prokes dengan ketat. Tapi herannya masih banyak yang sulit melakukannya. Padahal demi keamanan kita dan sekitar. Semoga semakin sadar prokes, dan tidak egois demi keadaan yang semakin membaik,” tulis Antok.
“Jadi ingat kenangan kala SMA ikutan PMR. Semoga pandemic segera berlalu agar anak-anak sekolah bisa aktif kegiatan PMR juga,” tulis Dewi.
“Dalam segara bencana, PMI memang selalu ada. Terimakasih kepada para relawan,” ungkap Eka.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]