SoloposFM, Musim penghujan diprediksi bakal menyebabkan sejumlah kejadian akibat hujan seperti banjir dan longsor. Sejumlah penyiapanpun dilakukan untuk mengantisipasinya.
“Personel, alat, serta sosialisasi sudah dilakukan bahkan hingga tingkat Provinsi Jateng. Beberapa waktu lalu sejumlah pemangku kepentingan Provinsi Jawa Tengah juga telah menggelar rapat koordinasi kesiapsiagaan bencana di Kampus Akbara Palang Merah Indonesia Surakarta. Gubernur Jateng Ganjar Pranowo memimpin langsung rapat yang diikuti Pejabat Bidang Bencana PMI, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), serta Wali Kota Solo Gibran Rakabuming,” ungkap Sumartono Hadinoto, CEO PMI Surakarta, dalam program Dinamika, Kamis (11/11/2021).
Diakui Sumartono, beberapa daerah di Soloraya merupakan wilayah rawan bencana. Untuk itu kesiapsiagaan perlu dilakukan
Baca juga : Antisipasi Mobilitas Nataru, Pengamat transportasi : Lokasi Wisata Akan Jadi Tujuan, Pastikan Prokesnya!
“Kami sudah mempersiapkan personel dan memetakan penyebaran risiko bencana. Sehingga tidak terjadi kepanikan saat bencana terjadi. PMI sebagai garda terdepan dalam hal penanggulangan bencana, saat ini juga bukan hanya bencana hujan dan banjir atau longsor tetapi juga bencana kesehatan yang diakibatkan dari La Nina. Bahkan selama 20 bulan ini kami juga terus melakukan upaya agar pandemi Covid-19 teratasi,” papar Sumartono.
Persiapkan Personil Hingga SIBAT
Bersiap menghadapi bencana banjir yang bisa terjadi sewaktu-waktu karena curah hujan tinggi, PMI Solo telah menyiagakan seluruh relawan, pegawai serta peralatan pendukung.
“Kami siagakan personil dari Korps Suka Rela yang ada di perguruan tinggi dan universitas, kemudian Tenaga Suka Rela perwakilan dari Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (SIBAT) yang telah ada di tiap kelurahan di Solo. Sehingga jika ada laporan dari masyarakat, PMI bisa dengan cepat merespon dan membantu,” paparnya lebih lanjut.
Baca juga : Kekerasan Di Kampus, Presiden BEM UNS : Sudah Bukan Budayanya!
Dengan adanya SIBAT di setiap kelurahan, menurut Sumartono PMI akan semakin cepat merespon ketika terjadi bencana.
Opini Sobat Solopos
Sobat Solopos dalam program Dinamika, Kamis (11/11/2021), mayoritas atau sekitar 67% belum mengetahui peta bencana Soloraya. Sedangkan 33% sisanya mengaku sudah mengetahui peta bencana dan mengantisipasinya.
Berikut sejumlah opini mereka :
“Kalau musiim hujan tiba, biasanya rt 03/rt 01 rw 14 kampung kami jug kena dampak luapan sungai Premulung. Itupun kalau hujan di sebelah barat kota Solo begitu deras dan juga lama intènsitasnya. Kalau hujan lokal, jarang kena dampak luapan air sungai premulung. Yang penting, kami tetap siaga apapun yang terjadi, “ ungkap Sriyatmo.
“Hujan turun tak terdugam kadang pagi kadang juga malam. Seringnya hujan deras. Nie mulai bersihkan selokan biar kompleks aman dari banjir,” tulis Dina.
“Pemerintah harus sosialisasikan peta bencananya donk. Jangan lupa juga pastikan sirine banjirnya menyala saat air mulai naik,” tulis Ardi.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]