SoloposFM, Kawasan Kampung Wisata Klatak yang berlokasi di dusun Klatak, Desa Karangpandan, Kecamatan Karangpandan, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah merupakan Kawasan Wisata yang menampilkan beragam sumber daya. Kampung ini tentu saja tetap menonjolkan berbasis pada kearifan lokal (local colour).
Seperti apa Kampung Wisata Klatak tersebut? Solopos FM bersama Tim P4GN (Pencegahan, Pemberantasan, Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba) Karanganyar, mengupasnya dalam Talkshow Serba Serbi Inspirasi di Bumi Intanpari. Diketahui, P4GN diketuai langsung oleh Wakil Bupati Karanganyar, Rober Christanto.
Baca juga : Antisipasi Potensi Bencana, CEO PMI Surakarta : Personil Siap Dan Optimalkan SIBAT
Pada Kamis (11/11/2021), Talkshow Serba Serbi Inspirasi di Bumi Intanpari membahas tema “Jalan-jalan ke Kampung Wisata Klatak : Wisata dengan nuansa rumah sendiri”. Hadir di studio SoloposFM, Muhammad Ichsanudin (Ketua Makladuta – Masyarakat Klatak Peduli Wisata), Oktavia Pebriawati (Kepala Bagian Marketing Makladuta) dan Vicky Firmansyah (Bendahara Makladuta)
Pemberdayaan Masyarakat
Kampung Klatak di Desa Karangpandan memiliki sekitar 60 kepala keluarga yang mayoritas memang pedagang kuliner. Potensi tersebut dipandang oleh para pemuda desa sebagai daya tarik wisata. Maka kampungpun mereka garap menajdi kampung kuliner. Hingga saat ini setidaknya ada 30 warung atau usaha kuliner di Klatak.
Muhammad Ichsanudin, Ketua Masyarakat Klatak Peduli Wisata (Makladuta) mengungkapkan tim mereka memberikan pendampingan dan pengarahan kepada masyarakat setempat untuk mengotimalkan potensi wisata di desa mereka untuk menjadi desa wisata.
“Tujuan utama kami, memberdayakan masyarakat. Disini ada Tim Makladuta, yang sifatnya membina dan membimbing warga sini supaya siap pada saat kita buka Kampung Wisata Klatak. Jadi Makladuta ini semacam tim pendamping. Kesadaran itulah yang kini kita bangun dan kita tanamkan kepada mereka,” ungkap Muhammad.
Baca juga : Live Music Asyik di Canting Londo Kitchen
Untuk mewujudkan mimpi para pemuda tersebut menjadikan Klatak menjadi desa wisata, mereka awali dengan melakukan audiensi dan menghadap Wakil Bupati Karanganyar, Rober Crhistanto yang juga ketua tim P4GN Karanganyar. Audiensi tersebut berlanjut dengan mengundang Kepala Dinas Pariwisata Karanganyar, Titis Tri Jawoto ke Dusun Klatak untuk melihat potensi desa.
Pembenahan Dusun
Vicky Firmansyah, Bendahara Makladuta mengungkapkan untuk menarik wisatawan pembenahan dan penataan dusunpun dilakukan. Mulai dari upaya menjaga kelestarian alam, hingga membuat tampilan desa menjadi menarik dan berwarna.
“Kampung Wisata Klatak kami kemas sampai Malam hari. Kami berencana menambah hiburan musik kroncong atau apalah. Setiap masukan yang bagus akan kita wujudkan secara bertahap, tidak bisa langsung spontan,” ungkapnya.
Sepanjang sungai terbuka dimanfaatkan untuk panggung dan spot selfie foto. Untuk anak-anak bisa main air (keceh), karena sungainya juga air jernih dan tidak terlalu dalam. Sungai itu merupakan tembusan dari sungai Dimoro atau sebut saja Kali Klatak.
“Adapun ide munculnya Kampung Wisata Klatak ide itu muncul dari seseorang bernama Bapak Sri Harjono, kebetulan beliau adalah anggota DPRD Kabupaten Karanganyar yang berasal dari Dusun Klatak situ. Dia kepingin supaya Kampung Klatak ini bisa kita tertata. Alhamdulillah bisa berjalan seperti ini sampai sekarang,” ungkap Vicky lebih lanjut.
Konsep Makan Di Rumah
Oktavia Pebriawati, Kepala Bagian Marketing Makladuta memaparkan karena berlokasi di wilayah Karangpandan, wisatawan baik lokal maupun mancanegara yang hendak ke Tawangmangu dan Telaga Sarangan, sebelumnya bisa singgah ke Kampung Wisata Klatak terlebih dulu. Wisatawan yang berkunjung ke Klatak selain bisa berswafoto juga bisa mencicipi aneka kuliner khas dari dusun Klatak. Kuliner bercita rasa lezat tersebut mempertahankan tradisi turun-temurun dari olahan masakan nenek moyang.
“Masyarakat setempat terus mempertahankan cita rasa kuliner yang kemudian kami jadikan ungulan sajian di Desa Klatak. Kami juga menawarkan konsep Makan Di Rumah. Misalnya di hari Sabtu dan Minggu kami atwarkan masakan kuliner rumahan. Seperti opor bebek dan sayur lodeh. Masakan kami sajikan di teras rumah, atau ada juga pilihan lesehan di dalam rumah. Pengunjung bisa bersantai menikmati makanan sambil ngobrol,” ungkap Oktavia.
Sejumlah menu andalan yang ditewarkan masyarakat Desa Klatan, diantaranya ayam tim, hingga Gudeg. Pengunjung juga bisa membawa pulang aneka tawaran oleh-oleh khas dusun Klatak, yaitu jadah blondo Mbak Titik. Jadah ini cara makannya dicocol dengan saringan minyak kelapa warnanya coklat). Tersedia juga Gethuk Blandhem (bentuknya gethuk goreng atau Gethuk Blandhem Pak Usup Klatak), ada Onde-onde kumbu (yang didalamnya ada isinya kacang ijo, isi keju, ada kacang merah atau Onde-onde Mbak Sri). Di desa tersebut juga tersedia menu Tahu Kempong (tahu yang mirip-mrip tipis dengan tahu Sumedang).
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]