SoloposFM, Pemkot Solo berencana melakukan penataan kawasan Kestalan. Beni Supartono, Camat Banjarsari menggagas pemanfaatan keberadaan hotel-hotel di Kestalan sebagai wahana wisata hotel heritage atau hotel lawas.
Beni Supartono, Camat Banjarsari, dalam program Dinamika, Rabu (8/12/2021), mengungkapkan jika gagasan tersebut sudah disampaikan kepada para pengusaha dan pengelola hotel saat audiensi. Hotel-hotel yang berada di kawasan Kestalan juga sudah difoto semuanya.
“Butuh perencanaan matang terkait rencana pengembangan wisata hotel lawas di Kestalan. Selain itu perlu pemetaan jumlah dan kondisi hotel di kawasan tersebut. Hasil pendataan terdapat 17 hotel di situ,” papar Beni.
Baca juga : Libur Sekolah Diundur, Sobat Solopos : Keputusan Tepat Cegah Penambahan Kasus Baru Covid-19
Tidak Ada PSK Mangkal
Menurut Beni, sejak beberapa bulan terakhir Pemerintah Kota Solo berupaya untuk menghilangkan keberadaan pekerja seks komersial (PSK) di kawasan Kestalan. Dampaknya, hotel-hotel di wilayah tersebut kini menjadi sepi pengunjung.
“Kemungkinan para pengunjung takut memanfaatkan layanan perhotelan di lokasi tersebut yang kerap dilakukan penertiban. Sebagai solusi untuk mengangkat kembali potensi perhotelan dan wisata di lokasi tersebut, Pemerintah Kecamatan Banjarsari berencana menjadikan lokasi tersebut sebagai kawasan wisata hotel lawas,” ungkap Beni lebih lanjut.
Baca juga : BPRS Sukowati Sragen Gandeng SMF Tingkatkan Kapasitas Pembiayaan Perumahan
Ia mengaku jika pengelola hotel di Kestalan sudah menyatakan dukungan mereka. Karena melalui program tersebut diharapkan bisa menggeliatkan kembali usaha perhotelan di wilayah tersebut. Selain juga bisa menghilangkan stigma negatif kawasan Kestalan.
Opini Sobat Solopos
Sobat Solopos dalam program Dinamika, Rabu (8/12/2021), memiliki opini yang terbelah. Sebanyak 50% Sobat Solopos mengaku upaya tersebut efektif dalam mengubah stigma negatif kawasan. Sedangkan 50% lainnya mengaku tidak akan efektif.
Berikut sejumlah opini mereka :
“Efektif atau tidaknya belum bisa kita nilai. Tapi secara pribadi saya menghargai dan mengapresiasi rencana menata hotel kestalan. Sudah saatnya Solo serius mengubah stigma negatif PSK di belakang RRI,” tulis Adit.
“Kawasan RRI dengan Silir waktu itu, sama. Untuk merubahnya, memang perlu waktu dan hati-hati. Sama dengan kawasan gunung Kemukus di Sragen. Semua perlu penjelasan dan pengertian semua pihak,” ungkap Sriyatmo.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]