SoloposFM, Musim hujan dengan cuaca yang makin ekstrim, membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Solo tingkatkan pantauan ke wilayah pemukiman sepanjang aliran anak sungai Bengawan Solo dan sekitarnya.
Tak hanya di Solo, BPBD Sukoharjo juga meminta warga untuk semakin waspada potensi terjadinya bencana saat pergantian tahun 2021/2022. Hal ini mengingat curah hujan diprediksi memasuki periode puncak pada Januari 2022.
Potensi bencana alam semakin meningkat menyusul memasuki periode puncak musim hujan. Terbaru, BPBD Sukoharjo mencatat terjadi dua kejadian akibat hujan disertai angin pada pekan lalu. Atas dua kejadian itu, satu rumah atapnya rusak karena dampak angin kencang di Bendosari dan pohon tumbang di Kecamatan Weru.
Baca juga : Peringati Hari Aids Sedunia, RSUP Surakarta Baksos ke Yayasan Lentera
Potensi Bencana
Di Sragen, BPBD Sragen mencatat ada 12 laporan pohon tumbang. BPBD menerima sejumlah laporan kejadian angin kencang di sejumlah lokasi melalui media sosial dan WhatsApp, seperti Kecamatan Masaran, Sambungmacan, Sidoharjo, Sragen, Karangmalang, dan Kecamatan Ngrampal. Ancaman bencana akibat hujan deras yang disertai angin kencang ini juga terjadi di wilayah Klaten dan sebagainya
Sebelumnya, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati mengingatkan adanya potensi bencana alam akibat tingginya curah hujan pada akhir 2021 dan awal 2022. Kondisi curah, hujan diprakirakan terjadi mulai November, Desember 2021, dan berlanjut pada Januari dan Februari 2022.
Baca juga : Lalu Ahmad Zaini Pimpin PERPAMSI Periode 2021-2025
Dwikorita dalam siaran persnya, mengatakan, wilayah Indonesia adalah kompleks, dan kondisi cuaca akibat interaksi benua Asia dan Australia sehingga perubahan cuaca di luar siklus bisa terjadi seketika dan mendadak.
Opini Sobat Solopos
Sobat Solopos dalam program Dinamika, Senin (13/12/2021), 50% mengaku belum mengantisipasi bencana di musim penghujan ini. Sedangkan 50% sisanya sudah mengantisipasinya.
Berikut sejumlah opini mereka:
“Kalau saya baik musim kemarau ataupun musim hujan selalu ngantisipasi. Selalu membersihkan selokan-selokan yang ada di depan rumah dari kotoran atau sampah yang ada di depan, samping kiri dan kanan rumah saya. Selalu buang sampah pada tempatnya. Selain itu sebelum musim penghujan memotong dahan-dahan yang tinggi sekalian membersihkan talang dari kotoran daun atau sampah biar air mengalir lancar,” ungkap Priyanto
“Saya siaga setiap saat. Tidak harus menunggu musim. Proteksi selalu dan wajib,” tulis Sriyatmo.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]