SoloposFM, Kadar kolesterol yang tinggi dapat menjadi penyebab penyakit jantung atau stroke. Kolesterol tinggi di dalam darah akan menyumbat atau mengeraskan pembuluh darah yang menyebabkan pembuluh darah pecah dan menyumbat pembuluh darah ke jantung sehingga menyebabkan jantung koroner.
Gejala awal kadar kolesterol tinggi antara lain sering merasa pusing, pegal-pegal di bahu dan capek yang tidak hilang meski sudah dilakukan pijat dan lain-lain. Kolesterol tinggi biasanya terjadi pada masyarakat rata-rata usia 30 tahun ke atas namun tidak menutup kemungkinan terjadi di usia 25 tahunan. Kolesterol banyak terdapat pada produk hewan yang kebanyakan digemari masyarakat.
Kolesterol jadi salah satu faktor risiko penyakit jantung dan stroke. Namun, pola makan sehat bisa membantu mengontrol kolesterol.
SoloposFM dalam Bincang Sore Bersama Persatuan Ahli Gizi (Persagi) Surakarta, membahasnya bersama Andi Yunus Prasetyo, AMG, ahli gizi yang bertugas di RS Panti Waluyo.
Diet Yang Tepat
Orang dengan kadar kolesterol tinggi perlu benar-benar memperhatikan pola makannya. Penderita kolesterol tinggi harus mempertimbangkan menu diet tertentu.
“Mengontrol kadar kolesterol dalam darah dapat menurunkan risiko penyakit kardiovaskular yang mengancam. Sejumlah makanan dan minuman dipercaya dapat membantu menurunkan kadar kolesterol secara alami. Menerapkan diet rendah kolesterol ini juga tidak identik dengan menjauhi makanan enak dan bikin sengsara,” ungkap Andi Yunus.
Kegemaran makan enak malah bisa membuat hidup menjadi tidak enak. engonsumsi makanan dengan kadar lemak tinggi secara berlebihan bisa memicu kegemukan dan meningkatkan kadar kolesterol dalam darah.
Baca juga : Gonta Ganti Seragam Satpam, Sobat Solopos : Sepakat Diganti Biar Tidak Terkecoh Dengan Identitas Polisi!
Karena alasan ini, dalam merencanakan pola makan untuk mengurangi risiko arterosklerosis, siapa saja harus menyingkirkan makanan yang mengandung kadar lemak jenuh secara berlebihan.
Lemak jenuh banyak terdapat dalam minyak kelapa, keju keras, dan lemak hewani. Kadar lemak dalam setiap susunan menu tidak boleh lebih dari 30 persen energi total yang kita masukkan ke dalam tubuh. Inilah satu-satunya cara untuk menurunkan kadar kolesterol darah.
Dengan memahami kandungan kalori dari setiap bahan makanan, setiap dari kita bisa memilih dan menentukan besat jumlah dan jenis makanan tersebut agar dicapai keseimbangan. Artinya, tidak berlebihan atau tidak kekurangan.
Jika makanan yang tersedia hanya cukup untuk memenuhi keperluan bahan bakar saja, maka seluruhnya akan diserap dan dibakar untuk menghasilkan energi. Tapi, apabila berlebihan akan disimpan dalam tubuh, terutama dalam bentuk lemak yang ditimbun dalam sel-sel jenuh lemak dan cairan darah. Hal itu pun dapat menaikkan berat badan, kadar lemak, dan kolesterol dalam darah.
[Diunggah oleh Avrilia Wahyuana]