SoloposFM, Pada pertengahan Ramadhan dan jelang Lebaran, transaksi bahan pangan terus mengalami peningkatan, mulai dari pasar tardisional hingga toko modern. Trend ini nampaknya akan terus naik mengingat THR para pekerja mulai cair pekan ini.
Heru Sunardi, Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo dalam Dinamika Jumat (22/04/2022) mengungkapkan masyarakat yang selama pendemi menahan belanja dan juga kebutuhan mudiknya nampaknya mulai giat berbelanja. Hal ini tentu harus diantisipasi, khususnya praktik pedagang nakal yang mengambil kesempatan di tengah naiknya belanja masyarakat.
“Tim terus melakukan pengawasan makanan. Hal ini untuk mengantisipasi bahan makanan expired (kedaluwarsa). Kemudian juga makanan dengan pengawet dan juga pewarna berbahaya. Hasilnya, kemarin masih ditemukan adanya bahan makanan yang mengandung pewarna tekstil dan pestisida,” papar Heru.
Edukasi Masyarakat
Untuk pewarna tekstil jenis Rhodamin B ditemukan saat petugas melakukan pemeriksaan uji laboratorium cepat terhadap sejumlah sampel kerupuk merah dan kerupuk cleret. Sedangkan kandungan pestisida ditemukan saat melakukan uji lab cepat bawang merah.
Tim juga melakukan pemeriksaan terhadap tanggal kedaluawarsa serta izin edar dan produksi sejumlah produk makanan. Hasilnya juga masih ditemukan adanya produk pangan yang tetap dijual meski sudah melewati tanggal kedaluarsa.
“Jangan abaikan, tanggal kedaluwarsa harus dibaca. Pastikan juga warna makanan yang dibeli wajar, tidak mencolok! Masyarakat harus hati-hati demi kesehatan,” pungkas Heru.
Opini Sobat Solopos
Dalam Dinamika, Jumat (22/4/2022) sejumlah Sobat Solopos memberikan opininya. Berikut sejumlah opini mereka:
“Ikut berpendapat mbak, mungkin harus terus ada edukasi buat para pedagang dan lebih sering ada sidak secara berkala, dan ada sanksi buat para pedagang yg nakal. Dan kalau saya sendiri untuk menghindari hal tersebut, beli ke pedagang yg sdh berlangganan. Tapi yg justru sering saya temui, kemasan yg sdh penyok itu sulit di kembali kan karena pedagang beralasan tertindih barang lain, dan kadaluwarsa,” tulis Nur Syamsiah.