SoloposFM, Solo Car Free Day bakal direalisasikan akhir pekan ini. Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka mengatakan CFD perdana akan digelar Minggu (15/5/2022) besok. Dibukanya CFD ini menyusul angka kasus COVID-19 yang sudah menurun drastis.
Beberapa bulan lalu, rencana pembukaan CFD hanya dikhususkan untuk olahraga. Namun kali ini, Gibran mengatakan para pedagang juga boleh berjualan.
Pemerintah Kota atau Pemkot Solo bakal membuat zonasi saat uji coba Car Free Day atau CFD Solo, Minggu (15/5/2022). Salah satunya adalah Jl. Slamet Riyadi bersih dari aktivitas perdagangan saat CFD. Misalkan, pedagang makanan tidak boleh di citywalk. Misalkan, makanan di halaman Loji Gandrung, Bank Jateng, Sriwedari. Jl. Slamet Riyadi hanya untuk kegiatan olahraga termasuk memungkinkan untuk kegiatan yang diselenggarakan oleh sponsor.
Baca juga : Selamat Hari Raya Idul Fitri 1443 H/2022
Manfaatkan BST
Hari Prihatno, Kepala Dinas Perhubungan kota Solo, dalam Dinamika Jumat (13/5/2022) memastikan tidak ada perubahan lokasi atau jalur jalan yang ditutup untuk kegiatan car free day atau CFD pada pembukaan kembali, Minggu (15/5/2022). Warga yang ingin ke CFD lebih mudah dengan memakai layanan Batik Solo Trans (BST).
Jalur CFD tetap di sepanjang Jl Slamet Riyadi mulai simpang empat Purwosari sampai Bundaran Gladag. Dia mengatakan dulu CFD sampai depan Stasiun Purwosari. Namun dengan adanya pembangunan flyover Purwosari, lokasi CFD digeser mulai dari simpang empat Purwosari Solo. Menurut Hari, kantong parkir kendaraan masih tetap sama seperti CFD sebelumnya
“Persimpangan [penyeberangan] di simpang empat Gendengan sama Ngapeman. CFD juga akan diperpanjang hingga koridor Sudirman. Akan kita lihat seperti apa antusiasmenya,” kata Hari.
Hari mengatakan pembukaan kembali CFD menjadi momen baik untuk melihat respons masyarakat dalam menggunakan layanan BST. Petugas Dishub bakal terjun ke lapangan bersama petugas Satpol PP Solo dan Dinas Perdagangan Solo.
Saat ini konsep atau skenario zonasi pedagang di acara CFD Jl Slamet Riyadi Solo masih terus dimatangkan. Jl Slamet Riyadi nantinya bersih dari PKL sementara PKL akan ditempatkan di zona khusus seperti halaman kantor pemerintahan di sepanjang jalan itu.
“Yang penting aga prokes. PKL harus menyiapkan makanan yang higienis. Sampah harus diperhatikan. Jangan buang sampah sembarangan! Mengingat CFD selalu menyisakan sampah yang berserakan,” pungkas Hari.
Baca juga : Mengurangi Kepadatan Arus Mudik dan Balik Lebaran