Radio Solopos — Jembatan yang menjadi bagian pembangunan rel layang atau elevated rail di simpang tujuh Joglo, Kecamatan Banjarsari, Solo, bakal tersambung bulan depan. Uji coba fungsi rel layang ditargetkan terlaksana setahun lagi pada Oktober 2024.
Hal itu disampaikan Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka saat ditemui wartawan seusai melakukan tertutup dengan pejabat Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) di Balai Kota Solo, Senin (16/10/2023).
Hadir dalam pertemuan itu, antara lain Direktur Jenderal Perkeretaapian Mohamad Rizal Wasal dan Direktur Prasarana Perkeretaapian Djarot Tri Wardhono.
Gibran menyebut pembangunan salah satu titik prioritas pembangunan Kota Solo itu tidak molor namun sesuai lini masa yang ditetapkan. ”Oktober 2024 mulai commissioning [pengujian dan pengukuran kinerja peralatan dan sistem kereta api secara nyata],” paparnya.
Gibran mengatakan Dinas Perhubungan (Dishub) Solo akan mengatur manajemen rekayasa lalu lintas setelah simpang Joglo yang ditutup total sejak Juli lalu dibuka kembali. Lini masa pembangunan sampai Desember 2024. Menurut Gibran, pembangunan rel layang Joglo tidak akan terganggu dengan pembangunan underpass Simpang Joglo oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
”Pekan depan tender, seharusnya sudah bisa dimulai segera,” ungkapnya.
Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas I Semarang melalui akun Instagramnya, @btp_semarang menjelaskan rangka utama jembatan KA elevated Simpang Tujuh Joglo didesain tanpa baut sehingga bagian-bagian rangka harus disambung dengan pengelasan pada ketinggian hingga 40 meter di atas tanah.
Atap khas Joglo dan sentuhan elemen baja yang elegan dan minimalis dengan motif batik sidomukti dan akan menjadi salah satu ikon Kota Solo. Warna merah pada tiang baja memiliki makna keberanian. Proyek tersebut menghasilkan jembatan rangka pipa baja terpanjang untuk perkeretaapian di Indonesia.
Kehadiran jalur KA ini dinilai dapat mengurangi kemacetan lalu lintas di Simpang Joglo. Proyek simpang Joglo merupakan salah satu wujud kolaborasi antara sejumlah pemangku kepentingan seperti Kemenhub, Kemen PUPR, dan Pemkot Solo.
Beberapa waktu lalu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, mengecek perkembangan proyek perkeretaapian sekaligus memberikan pengarahan kepada jajarannya di lingkungan BTP Kelas I Semarang di Solo, Minggu (30/7/2023).
“Di Solo, kami tengah mengupayakan penyelesaian pembangunan jembatan rel kereta api elevated [layang] sepanjang 270 meter, tepatnya di Simpang Joglo. Ditargetkan pada bulan Juni 2024 sudah dapat digunakan,” ujar Menhub.
Menhub menjelaskan rangka jembatan yang digunakan dalam pembangunan jembatan rel kereta api ini menggunakan besi bulat dan sebagian besar pengerjaanya merupakan karya anak bangsa. Teknologi yang diterapkan adalah yang pertama di Asia Tenggara.
Sumber : Solopos.com